KETIK, MATARAM – Pemerintah Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) bersama seluruh stakeholder terkait terus mematangkan persiapan penyelenggaraan ajang internasional MotoGP Mandalika 2025. Ajang kelas dunia itu akan berlangsung di Pertamina Mandalika International Circuit pada 3-5 Oktober 2025 mendatang.
Hal ini dibahas dalam Rapat Koordinasi (Rakor) Persiapan MotoGP 2025 yang digelar di Ruang Rapat Sangkareang, Kantor Gubernur NTB, Senin (15/9/2025) dipimpin langsung oleh Sekretaris Daerah Provinsi NTB, Lalu Muhammad Faozal.
Empat Isu Strategis
Dalam rapat tersebut, terdapat empat isu utama yang menjadi perhatian serius.
Pertama, penjualan tiket MotoGP baru mencapai 30 persen sehingga diperlukan strategi khusus untuk meningkatkan angka penjualan.
Kedua, masalah konektivitas menuju Lombok yang membutuhkan penambahan rute penerbangan menjelang perhelatan agar arus penonton lebih lancar.
Ketiga, isu akomodasi yang menekankan agar harga hotel tidak melonjak drastis selama event berlangsung, sesuai surat edaran Gubernur NTB.
Keempat, menyangkut keamanan dan ketertiban masyarakat. Polda NTB menegaskan kesiapannya untuk menjaga kelancaran, ketertiban, dan keamanan penyelenggaraan MotoGP 2025.
Rangkaian Agenda Utama
Selain balapan utama, sejumlah kegiatan pendukung juga akan memeriahkan rangkaian MotoGP Mandalika. Parade pembalap akan digelar pada 1 Oktober 2025 dengan rute dari Lapangan Sangkareang menuju Teras Udayana, Kota Mataram.
Parade dijadwalkan berlangsung pukul 14.00–16.00 WITA itu akan diikuti oleh 12 pembalap. Kegiatan ini membutuhkan koordinasi khusus dengan Pemerintah Kota Mataram terkait penggunaan lokasi.
Jajaran Pemerintah Provinsi NTB dan MGPA menggelar rapat persiapan MotoGP Mandalika 2025 di ruang rapat Sangkareang, Kantor Gubernur NTB, Senin (15/9/2025). (Foto: MGPA)
Selanjutnya, pada 2 Oktober akan digelar program Riders to School di Pondok Pesantren Nurul Ikhtihad dan SDN 2 Desa Kuta. Sehari berikutnya, 3 Oktober, sekitar 200 pelajar dari SMAN 1–2 Pujut dan SMKN 1–3 Pujut akan berkesempatan mengikuti program Student Goes to Paddock. Sedangkan 1000 pelajar lainnya berkesempatan mengikuti kegiatan Goes to Grandstand di hari Latihan.
Sementara itu, sesi balapan dimulai pada 3 Oktober dengan free practice dan kualifikasi yang berlangsung sejak pukul 09.00 hingga 16.00 WITA. Lalu pada 5 Oktober, race day akan berlangsung dari pagi hingga sore dengan puncak acara berupa Opening Ceremony yang dijadwalkan pada pukul 14.51 WITA.
Kesiapan Instansi Terkait
Sejumlah instansi memaparkan kesiapan masing-masing. ITDC dan MGPA menegaskan komitmen untuk memperkuat promosi tiket melalui program Riders to School, Student Goes to Paddock, event lokal, hingga kampanye media sosial. Mereka juga memastikan skenario teknis parade pembalap berjalan aman dan lancar melalui koordinasi bersama Pemerintah Kota Mataram, Kominfo, Dinas Kesehatan, RSUD, Dishub, dan PUPR.
Polda NTB akan menurunkan 3.121 personel pengamanan yang bertugas pada 1–7 Oktober 2025. Pengamanan ini tersebar di 39 pos di tiga zona KEK Mandalika, yakni 12 pos di wilayah barat, 15 pos di wilayah tengah, dan 12 pos di wilayah timur. Selain itu, pengamanan khusus juga akan dilakukan di Bandara Internasional Lombok, pintu masuk-keluar Pulau Lombok, parade pembalap, hingga kegiatan Riders to School.
Satpol PP menyiapkan langkah antisipasi terhadap kemungkinan munculnya selebaran penolakan terhadap MotoGP. Mereka akan bekerja sama dengan kepolisian untuk menjaga ketertiban. Dari sisi komunikasi publik, Kominfo NTB menegaskan kesiapannya melakukan pengecekan lapangan ke Sirkuit Mandalika, mengatur registrasi media nasional dan internasional, serta menggelar kegiatan promosi seperti kick-off di Car Free Day Udayana dan program Bincang Kamisan.
Basarnas pun akan menyiapkan helipad untuk evakuasi udara, rescue boat di Pelabuhan Lembar, serta pengamanan di seluruh pelabuhan NTB. Sementara itu, Dinas Pariwisata NTB melakukan pendataan hotel, homestay, dan Sarhunta di Mandalika. Bersama pelaku usaha akomodasi, mereka akan mengadakan rapat internal pada 17 September sekaligus membentuk satgas pengendalian harga hotel bersama kepolisian dan Satpol PP.
Dinas Koperasi dan UMKM NTB mengonfirmasi bahwa sebanyak 60 UMKM akan dilibatkan dalam event, setelah melalui kurasi pada akhir September. UMKM tersebut akan dikolaborasikan dengan penyelenggaraan seni budaya, termasuk atraksi peresean. Dari sisi kesiapsiagaan bencana, BPBD NTB akan menggelar simulasi evakuasi pada 22–23 September bersama Korem 162, BMKG, dan para pemangku kepentingan lain. Mereka juga menetapkan empat hingga lima desa sekitar Mandalika sebagai titik evakuasi serta mendirikan posko di kawasan strategis.
Di sisi lain, BPPD Provinsi NTB memastikan harga hotel tahun ini lebih terjangkau dibanding tahun sebelumnya, kecuali di kawasan ring 1 yang menerapkan kebijakan minimal menginap lima malam. Untuk menumbuhkan euforia masyarakat, mereka juga akan berkolaborasi dengan ITDC, MGPA, dan Pemprov NTB.
Adapun Pemerintah Kota Mataram memastikan kesiapan wilayahnya menjadi lokasi parade pembalap, sementara Kabupaten Lombok Tengah akan menyemarakkan event dengan aksi bersih-bersih pada 26 September, atraksi peresean di sejumlah kecamatan, serta pekan seni budaya yang berlangsung pada 27 September hingga 13 Oktober 2025.
Arahan Pemprov NTB
Sekretaris Daerah NTB, Lalu Muhammad Faozal, menekankan bahwa kesuksesan MotoGP Mandalika 2025 bergantung pada soliditas koordinasi seluruh pihak. Ia menyampaikan bahwa pekan ini akan ada rapat lanjutan membahas transportasi udara, laut, dan darat.
Khusus terkait akomodasi, Pemprov NTB akan mengundang asosiasi perhotelan untuk membicarakan paket dan tarif. Promosi tiket akan dikawal secara khusus oleh Kominfo dan Dinas Pariwisata, sedangkan rapat teknis keamanan dijadwalkan berlangsung pada 17 September di Hotel Lombok Raya.
Selain itu, pihak bandara akan dikoordinasikan dengan Angkasa Pura agar dapat beroperasi 24 jam selama penyelenggaraan MotoGP.
Dukungan sektor kesehatan juga dipastikan melalui pertemuan teknis dengan Dinas Kesehatan dan RSUD NTB. UMKM tetap akan menjadi bagian penting dalam event ini di bawah koordinasi Dinas Koperasi dan UMKM. Sementara parade pembalap pada 1 Oktober dipastikan skenarionya akan dikawal ITDC, MGPA, dan Pemerintah Kota Mataram.
“Event MotoGP ini bukan hanya milik NTB, tetapi milik bangsa Indonesia. Oleh karena itu, seluruh elemen harus bahu-membahu menyukseskannya, baik dari sisi keamanan, pelayanan, maupun promosi. Semakin kompak kita bekerja, semakin sukses pula Mandalika sebagai tuan rumah MotoGP 2025,” tegas Faozal menutup rapat.
Direktur Utama Mandalika Grand Prix Association (MGPA), Priandhi Satria, menegaskan bahwa pihaknya menyambut baik hasil Rakor ini karena menunjukkan adanya koordinasi lintas sektor yang solid. “Rapat koordinasi hari ini menjadi penting karena menyatukan langkah semua pihak, mulai dari keamanan, transportasi, hingga promosi tiket. Dengan koordinasi yang baik, kami optimistis MotoGP Mandalika 2025 akan berjalan lebih lancar dan meriah,” ujarnya.
Priandhi menambahkan bahwa MGPA kini tengah fokus memperkuat promosi tiket melalui kegiatan langsung di lapangan maupun kampanye digital. “Kami sedang maksimalkan program Riders to School, Student Goes to Paddock, hingga parade pembalap. Semua ini bukan sekadar hiburan, tapi juga strategi agar euforia MotoGP semakin dirasakan masyarakat NTB sekaligus mendorong penjualan tiket,” pungkas Priandhi Satria.(*)