Harga Cabai Melonjak Jelang Nataru, Program MBG Ikut Picu Harga Sayuran Mahal

11 Desember 2025 21:52 11 Des 2025 21:52

Thumbnail Harga Cabai Melonjak Jelang Nataru, Program MBG Ikut Picu Harga Sayuran Mahal
Ismi, pedagang pasar Sidodadi Sangkalputung Cilacap. (Foto: Nani Eko/Ketik.com)

KETIK, CILACAP – Menjelang Natal dan Tahun Baru (Nataru), harga cabai di sejumlah pasar tradisional di Kabupaten Cilacap melonjak drastis. Menurut pantauan di lapangan lonjakan harga tersebut ditemukan di Pasar Sidodadi Sangkalputung Cilacap Tengah pada Kamis, 11 Desember 2025.

Menurut pedagang sayuran Ismi, kenaikan harga dimulai awal Desember. Yang melonjak signifikan adalah harga cabai rawit dan bawang merah.

"Harga cabai rawit yang tadinya 40 ribu per kilonya sekarang mencapai 85 ribu. Kalah bawang merah ganti harga yang tadinya 30 ribu satu kilo, sekarang 54 ribu," ujar Ismi.

"Harga bumbu yang stabil bawang putih, cabai merah besar dan cabai hijau," imbuhnya.

Pedagang paruh baya ini mengatakan, sejak ada Makan Bergizi Gratis (BMG) hampir semua harga sayuran menjadi mahal.

"Wortel tadinya harga cuma 6 ribu per kilonya sekarang menjadi 16 ribu, Labu siam (welok) dari 3 ribu menjadi 8 ribu. Pokoknya hampir semua sayuran harganya mahal sejak ada MBG," katanya.

"Ini baru jelang Natal dan Tahun Baru, sebentar lagi kan Lebaran di perkirakan harga-harga susah turunnya," lanjutnya.

Ismi berharap pemerintah bisa membantu menstabilkan harga-harga bahan pokok terutama bumbu dan sayuran.

"Selain daya jualnya berkurang kasihan juga para pembeli bingung cara membagi uangnya diperkirakan membawa uang cukup untuk berbelanja ternyata hanya mendapatkan belanja sedikit dan kurang," ucap Ismi.

"Apalagi menjelang Lebaran Idul Fitri dibarengi tahun ajaran baru, di mana kebutuhan meningkat sementara apa-apa mahal," pungkas Ismi. (*)

Tombol Google News

Tags:

Cilacap