Hanya Tiga Legislator Hadiri Upacara Penurunan Bendera HUT ke-80 RI di Halmahera Selatan

17 Agustus 2025 20:50 17 Agt 2025 20:50

Thumbnail Hanya Tiga Legislator Hadiri Upacara Penurunan Bendera HUT ke-80 RI di Halmahera Selatan
Ketua DPRD Halmahera Selatan Hj. Salma Samad saat diwawancara usai upacara penurunan bendera Minggu, 17 Agustus 2025 (Foto: Mursal/Ketik)

KETIK, HALMAHERA SELATAN – Upacara penurunan bendera dalam rangka peringatan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-80 Republik Indonesia di Lapangan Asombang, Kecamatan Bacan, Minggu 17 Agustus 2025, menyisakan catatan ironis.

 Dari 30 anggota DPRD Halmahera Selatan, hanya tiga orang yang hadir. Fenomena ini menjelma bukan sekadar angka statistik absensi, melainkan sebuah potret perwakilan rakyat yang absen dalam ritus kenegaraan paling sakral.

Sebelumnya, pada upacara pengibaran pagi hari, kehadiran wakil rakyat di gedung dewan itu sudah jauh dari quorum, hanya 14 orang dari 30. Namun, ketika senja memanggil bendera Merah Putih kembali ke pangkuan tanah ibu pertiwi, jumlah legislator yang tersisa di lapangan tinggal tiga sosok.

Foto Dua anggota DPRD Halmahera Selatan Fraksi PKS Jusuf Nijar dan Iwan Nan (Foto: Mursal/Ketik)Dua anggota DPRD Halmahera Selatan Fraksi PKS Jusuf Nijar dan Iwan Nan (Foto: Mursal/Ketik)

Ketua DPRD Halmahera Selatan, Hj. Salma Samad, yang turut hadir, saat dikonfirmasi usai prosesi mengatakan bahwa ketidakhadiran para anggota dewan merupakan pilihan pribadi. Ia menambahkan, setahunya, sebagian dari mereka masih memiliki agenda di luar. 

Dua legislator dari Fraksi PKS, M. Jusuf Nijar dan Iwan Nan, memberikan jawaban senada. Jusuf Nijar menyatakan dirinya tidak ingin berspekulasi soal kolega yang absen. Namun ia menekankan, “Sebagai warga negara yang baik, patut dan wajib melaksanakan upacara kemerdekaan," tuturnya.

Ia mengakui dirinya tak pernah merasakan langsung penderitaan para pahlawan, tetapi nasionalisme, menurutnya, menuntut kehadiran dalam ritus kenegaraan.

Sementara Iwan Nan memilih bersikap kompromis. “Dikembalikan kepada pribadi masing-masing,” ujarnya singkat, menekankan prinsip kolektif-kolegial

Angka 3 dari 30 yang hadir bukan sekadar jumlah. Pada akhirnya, upacara penurunan bendera tahun ini lebih jujur daripada pidato panjang di ruang paripurna. 

Bendera Merah Putih tetap tegak, meski kursi-kursi para wakil rakyat kosong. Republik berdiri bukan karena absensi mereka, tetapi karena ingatan kolektif rakyat yang masih rela berdiri di bawah terik dan senja demi sebuah kata merdeka.

Tombol Google News

Tags:

Halmahera Selatan HUT RI ke 80 Anggota DPRD Halsel Absen di Upacara