KETIK, HALMAHERA SELATAN – Pemerintah Kabupaten Halmahera Selatan (Halsel) melalui Dinas Sosial mempertegas rencana memperkuat lumbung sosial di kawasan rawan bencana pada 2026.
Ini diungkap Kepala Dinas Sosial Fadjri S. Kambey sebagai langkah antisipatif dan preventif agar kebutuhan dasar warga tetap tersedia saat situasi darurat melanda.
Fadjri menyebut penguatan lumbung sosial menjadi prioritas karena dapat mempercepat layanan bantuan di lapangan.
Ia menekankan pentingnya sistem yang terstruktur dan adaptif agar penanganan di lokasi bencana berjalan lebih sigap.
“Kami ingin memastikan logistik pokok sudah siap lebih dulu, sehingga bantuan kepada warga tidak terhambat,” ujar Fadjri Rabu 19 November 2025.
Fadjri menjelaskan, penempatan lumbung sosial akan difokuskan di Zona Obi dan Gane Timur, dua wilayah yang selama ini sering menjadi lokasi pengungsian. Penyebaran logistik yang lebih dekat dengan titik bencana dinilai dapat meminimalkan disrupsi dan mempercepat mobilisasi bantuan.
“Jika logistik sudah tersedia di dua zona itu, proses pemenuhan kebutuhan warga bisa berlangsung lebih cepat tanpa menunggu kiriman dari Labuha,” katanya.
Menurutnya, pengelolaan lumbung sosial akan melibatkan relawan Kampung Siaga Bencana (KSB). Pelibatan komunitas ini dianggap lebih efisien dan responsif dalam memperkuat kesiapsiagaan di tingkat desa.
“Relawan KSB kami dorong untuk mengelola lumbung sosial supaya koordinasinya lebih cepat dan penanganannya lebih tepat saat keadaan mendesak,” ucapnya.
Fadjri berharap, kesiapan logistik di daerah rawan bencana semakin mantap. Upaya disebut Fadjri dapat menekan potensi vulnerabilitas dan mengurangi ketertinggalan distribusi bantuan kepada warga terdampak.
