KETIK, SURABAYA – Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa menyampaikan apresiasi mendalam kepada seluruh guru di Jawa Timur dalam peringatan Hari Guru Nasional (HGN) 2025.
Berdasarkan data BPS Jatim per 5 Februari 2025, jumlah guru di Jawa Timur, baik di sekolah negeri maupun swasta, mencapai 345.454 orang. Mereka terdiri dari 181.940 guru SD, 79.888 guru SMP, 34.987 guru SMA, dan 48.639 guru SMK.
Selaras dengan tema Hari Guru Nasional 2025, “Guru Hemat, Indonesia Kuat”, Khofifah menegaskan bahwa berbagai prestasi yang diraih Jawa Timur menjadi bukti nyata dedikasi para guru.
“Setiap capaian pendidikan Jawa Timur selalu berpulang pada sosok guru yang hebat, membuat para siswa dan Jatim kuat. Mulai dari keteladanan mereka, keikhlasan mereka mendidik, dan kerja sunyi mereka tanpa henti membimbing anak-anak kita,” ujar Khofifah di Surabaya, Selasa, 25 November 2025.
Ia juga memberikan apresiasi khusus kepada para guru yang rela mengabdi hingga pelosok daerah.
“Terima kasih dan salam hormat kepada guru-guru hebat di seluruh penjuru Jatim. Ada yang tugas di kepulauan, ada yang harus menyeberang laut, menyeberang sungai, menempuh perjalanan jauh melintasi bukit dan dataran tinggi. Saya apresiasi setinggi-tingginya pengabdian dengan dedikasi tanpa batas pahlawan tanpa tanda jasa kita semua,” ujarnya.
Sepanjang tahun 2025, dunia pendidikan Jawa Timur menorehkan berbagai prestasi gemilang di tingkat nasional.
Jatim kembali menjadi Juara Umum O2SN 2025 dan FLS2N 2025, menegaskan konsistensi keunggulan akademik dan non-akademik siswa.
Di tingkat vokasi, siswa Jawa Timur kembali unjuk gigi dengan meraih Juara Umum Lomba Kompetensi Siswa (LKS) SMK 2025.
Kreativitas pelajar Jatim juga membuahkan prestasi di FIKSI Nasional 2025, sementara inovasi riset mereka membawa Jatim kembali menjadi yang terbaik di OPSI Nasional 2025.
Pada jenjang pendidikan tinggi, Jawa Timur mempertahankan posisinya sebagai provinsi dengan jumlah penerimaan SNBP terbanyak di Indonesia.
Tahun ini, sebanyak 27.994 siswa Jatim lolos SNBP 2025, mempertahankan rekor sebagai provinsi dengan penerimaan tertinggi nasional selama enam tahun berturut-turut.
“Capaian sebesar ini tidak mungkin terwujud tanpa peran penuh guru BK, guru mata pelajaran, pembina ekstrakurikuler, serta seluruh ekosistem sekolah yang menyiapkan siswa sejak awal,” tambah Khofifah.
Pemprov Jatim juga mengalokasikan Rp 9,9 triliun untuk sektor pendidikan, atau setara 32,8% dari total APBD 2025, sebagai wujud komitmen peningkatan kualitas layanan pendidikan di seluruh Jawa Timur.
Khofifah menegaskan bahwa keberhasilan Jawa Timur mempertahankan ekosistem pendidikan yang kuat merupakan hasil kolaborasi seluruh guru mulai dari PAUD, SD, SMP, SMA/SMK hingga pendidikan nonformal.
“Guru adalah poros utama Indonesia Emas 2045. Tanpa guru, tidak ada prestasi, tidak ada inovasi, dan tidak ada generasi unggul,” ujarnya.
Pemprov Jatim juga berkomitmen memperkuat kesejahteraan guru melalui peningkatan pelatihan berbasis digital, ruang kolaborasi pendidikan, serta kebijakan yang fokus pada penguatan kompetensi guru.
Selain itu, ia turut menyampaikan apresiasi kepada Dewan Pendidikan Seluruh Indonesia yang mendukung Jawa Timur menjadi penyelenggara pendidikan terbaik secara nasional.
Di akhir pernyataannya, Khofifah mengajak seluruh masyarakat Jawa Timur untuk memberikan penghormatan tertinggi kepada para guru yang telah menjadi pilar utama kemajuan generasi muda Jatim.
“Selamat Hari Guru Nasional. Terima kasih kepada seluruh guru di Jawa Timur atas dedikasi yang tidak pernah surut. Capaian pendidikan sepanjang tahun ini membuktikan bahwa semangat dan pengabdian para guru adalah energi utama kemajuan Jawa Timur,” pungkasnya.
