KETIK, SURABAYA – Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa mengapresiasi pengelola masjid di Jatim, selain jadi tempat ibadah yang nyaman dan aman. Dimunculkan berbagai torehan kreatif yang membuat masjid multi manfaat bagi jamaah dan masyarakat. Sehingga puncaknya mendapat anugerah Masjid Award Tahun 2025 dari Dewan Masjid Indonesia (DMI), yang digelar di Islamic Center Surabaya, Jumat 5 Desember 2025.
Gubernur Khofifah, sambil mencontohkan Masjid Nasional Al Akbar di Surabaya memberikan motivasi untuk dipahami pengelola dan diterapkan di masjid di wilayahnya masing-masing.
Disampaikan, masjid tidak sekedar bersih, yang menjadi referensi adalah kreativitas agar masjid selain suci, bersih dan nyaman, bisa dilengkapi dengan berbagai kreasi-kreasi tambahan.
Masjid Al Akbar, lanjut Khofifah semakin bagus terus berbenah yang membuat jamaah merasa nyaman. Ada kebun buah, sayur, tanaman yang bisa dipetik pengunjung. Kemudian juga ada tempat bermain anak serta lainnya. Kini juga ada sarana olahraga, sepakbola mini.
Penerima Masjid Award Tahun 2025, dari berbagai daerah di Jatim (Foto: Martudji/Ketik.com)
"Di Masjid Al Akbar, mulai anak-anak hingga lansia mengaku nyaman. Ada lapangan sepak bola mini. Mereka, selain bermain tidak lupa sholat, setelahnya kembali lagi bermain di lapangan. Ada Taman Asmaul Husna, ada berbagai tanaman yang bisa dipetik oleh siapa saja. Dan, lokasinya perlintasan di Jawa Timur, karena dekat dengan Tol, dan Insyaallah paling bagus di Indonesia, adalah Masjid Nasional Al Akbar," urainya.
"Yang menjadi referensi adalah bagaimana kreatifitas masjid tidak sekedar bersih. Misalnya di masjid kalau tidak meski pakai parfum, bisa diganti dengan bunga sedap malam. Kalau saatnya sholat Jumat bunganya lebih banyak any time," kata Khofifah.
Masjid, menurutnya harus bisa jadi episentrum bagi anak muda untuk menggali banyak keilmuan. Misalnya kajian soal entrepeneur yang menjadi bagian dari anak-anak muda. Supaya dakwa berikutnya mengalami penguatan dan dakwa bil maal. Termasuk menyiapkan bilingual meeting room yang tidak butuh banyak ruangan, bisa dengan zoom.
Kreatifitas mengelola dan menata masjid diharapkan menjadi inspirasi dab idelalnya ada manajemen masjid yang eksvan dan ada support dari Pemprov Jatim.
"Intinya, harus memanfaatkan fungsi-fungsi masjid, sehingga mulai anak-anak hingga lansia nyaman ke masjid, karena menunya banyak sekali, seperti yang tadi disampaikan oleh Ketua Dewan Masjid Bapak KH Anam, tadi," ujarnya.
Sementara, Ketua Wilayah DMI Jatim Sudjak, mengatakan Masjid Award merupakan penghargaan bagi masjid yang dinilai berprestasi.
"Ini merupakan salah satu kegiatan atau program unggulan PW DMI Jawa Timur, yaitu Masjid Award, penghargaan terhadap masjid-masjid yang terpilih menjadi masjid berprestasi." kata Sudjak.
Di Masjid Award terdapat kategori, tingkat Kabupaten kategori Masjid Agung, kecamatan kategori Masjid Besar, dan kelurahan atau desa kategori Masjid Jamik. Kemudian Masjid Perkampungan atau Perumahan, Masjid Perkantoran atau Rets Area, dan Musala.
"Dari enam kategori itu, kita pilih juara satu, dua, tiga, harapan satu, harapan dua, dan harapan tiga. Jadi nanti semuanya ada." tuturnya.
Masjid Award tidak untuk hanya menuntut kejuaraan, namun memotivasi, memberi pengalaman mengelola dan memaksimalkan fungsi masjid menuju paripurna. "Baik itu fungsi Idarohnya, fungsi administrasi, kesekretariatan, dan bagaimana mengelola keuangan, administrasi perkantorannya termasuk sekuritinya," jelasnya.
Berikutnya fungsi Imaroh, yakni memakmurkan masjid, memposisikan masjid agar dicintai oleh masyarakat serta ramah untuk semua usia yang harus diberikan pelayanan secara baik.
"Salah satu contoh Masjid Nasional Al-Akbar Surabaya, ada mini soccernya, arena bermain, ada taman-taman yang indah. Sehingga anak-anak dan siapapun senang. Di Al Akbar ada juga rutinan Majelis Subuh Gen Z." terangnya.
DMI Jatim mendorong agar masjid juga mendirikan pendidikan formal, dan non formal, mulai KBRA atau TK. MI/SD, MTS/SMP, MA/SMA atau sederajat hingga perguruan tinggi.
Selain fungsi Riayah, memelihara dan mengembangkan masjid, dengan menjaga kesucian, kebersihan, keindahannya. Juga fungsi Ijtimaiyah atau fungsi sosial dan memakmurkan masjid serta jemaah.
"Nyaman dan aman karena security-nya mampu memberikan pengamanan. Alhamdulillah di beberapa masjid sudah ada, dan banyak masjid memberikan manfaat kepada jamaah dan masyarakat sekitarnya," pungkasnya. (*)
