KETIK, BLITAR – Satu tahun sudah pemerintahan Presiden Prabowo Subianto dan Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka berjalan. Di momen refleksi itu, Lembaga Swadaya Masyarakat Gerakan Pembaharuan Indonesia(GPI) Kabupaten Blitar menggelar kegiatan bertajuk Refleksi Setahun Pemerintahan Prabowo-Gibran, Jumat 24 Oktober 2025.
Acara yang dikemas dengan orasi politik, pengajian, dan hiburan rakyat itu berlangsung semarak, dihadiri unsur Forkopimda, tokoh agama, aktivis pergerakan, serta masyarakat umum.
Ketua GPI Kabupaten Blitar, Jaka Prasetya, dalam orasinya menegaskan bahwa setahun pemerintahan Prabowo-Gibran adalah momentum untuk memperkuat tekad bangsa memberantas korupsi dan memperjuangkan kedaulatan ekonomi rakyat.
“Korupsi adalah musuh bersama. Pemerintahan yang bersih harus menjadi pondasi Indonesia maju. Kami mendukung langkah Presiden Prabowo yang berani menegakkan hukum tanpa pandang bulu,” ujar Jaka dengan lantang disambut tepuk tangan peserta.
Lebih lanjut, Jaka menilai program Makan Bergizi Gratis (MBG) menjadi bukti konkret bahwa pemerintahan Prabowo-Gibran berpihak pada rakyat kecil. Program ini bukan hanya mengentaskan stunting, tetapi juga menciptakan lapangan kerja luas bagi masyarakat.
“Program MBG ini luar biasa. Jutaan rakyat terserap bekerja di dapur-dapur MBG, sementara anak-anak kita mendapat asupan gizi yang layak. Inilah bentuk keberpihakan nyata pemerintah terhadap masa depan bangsa,” katanya.
Tak hanya soal ekonomi dan sosial, Jaka juga menyoroti sikap politik luar negeri Presiden Prabowo yang dinilainya berani dan berdaulat.
“Di forum PBB, Pak Prabowo berdiri tegak memperjuangkan kemerdekaan Palestina. Itu bukan sikap politik biasa, itu keberanian seorang pemimpin yang menjunjung tinggi keadilan dunia,” tambahnya.
Sementara itu, Bupati Blitar, H. Rijanto dalam sambutannya memberikan apresiasi atas kegiatan refleksi yang diinisiasi GPI. Menurutnya, semangat evaluasi dan partisipasi masyarakat seperti ini sangat penting untuk menjaga arah pembangunan agar tetap sejalan dengan kebutuhan rakyat.
“Saya mengapresiasi langkah GPI yang aktif memberi ruang refleksi dan kritik konstruktif. Pemerintahan Prabowo-Gibran dalam setahun ini menunjukkan hasil yang nyata. Dampaknya sampai ke daerah, termasuk Kabupaten Blitar,” ujar Rijanto.
Ia mengungkapkan, program Makan Bergizi Gratis di Kabupaten Blitar kini berjalan dengan baik dan berdampak langsung terhadap perekonomian warga.
“Dari target 97 dapur MBG, sudah beroperasi 30 dapur. Setiap dapur menyerap sekitar 60 tenaga kerja. Artinya, ribuan warga kita mendapatkan penghasilan. Program ini menggerakkan ekonomi rakyat dari bawah,” jelasnya.
Selain program MBG, Bupati juga menyoroti inovasi pendidikan Sekolah Rakyat yang membuka kesempatan bagi anak-anak dari keluarga kurang mampu untuk tetap mengenyam pendidikan.
“Kalau pendidikan dan kesehatan masyarakat terjamin, maka kesejahteraan akan mengikut. Kita ingin masyarakat Blitar menjadi cerdas, sehat, dan mandiri,” ujarnya optimistis.
Dalam sesi tausiyah, Gus Iqdam menyampaikan pesan moral agar refleksi setahun pemerintahan tidak hanya menjadi ajang seremonial, tetapi juga momentum memperkuat nilai spiritual dan kebersamaan.
“Kalau masyarakatnya bertaqwa, maka keberkahan akan turun. Saya pesan kepada teman-teman GPI, jaga kekompakan dan kebersamaan. Jangan mudah diadu domba,” ucap Gus Iqdam melalui tayangan videotron.
Ia juga menyinggung kedekatannya dengan Jaka Prasetya yang disebutnya telah lama berjuang dalam pergerakan sosial.
“Mas Jaka ini sahabat lama saya, bahkan sebelum ST berdiri. Tujuannya tetap sama: bagaimana kita bersama-sama mendukung kepemimpinan Pak Rijanto dan Mas Beky Herdiansah agar masyarakat Blitar hidup dalam keberkahan,” katanya.
Kegiatan refleksi yang ditutup dengan doa bersama dan hiburan rakyat itu berlangsung penuh semangat kebersamaan. Para peserta berharap pemerintahan Prabowo-Gibran terus melanjutkan agenda besar pembangunan nasional dengan semangat antikorupsi dan keberpihakan pada rakyat kecil.
“Kami percaya, jika pemerintah bersih dan rakyat bersatu, Indonesia akan benar-benar berdaulat dan sejahtera,” tandas Jaka.
Acara pun diakhiri dengan gemuruh tepuk tangan dan lantunan shalawat dari para peserta menandai semangat baru untuk menjaga sinergi antara pemerintah dan rakyat di bawah panji Gerakan Pembaharuan Indonesia.(*)
