Geliat Wisata Kota Batu Menurun Akibat Gelombang Kerusuhan, Pengusaha Rental Mobil Rugi Besar

3 September 2025 17:15 3 Sep 2025 17:15

Thumbnail Geliat Wisata Kota Batu Menurun Akibat Gelombang Kerusuhan, Pengusaha Rental Mobil Rugi Besar
Jatim Park 1 di Kota Batu. (Foto: Sholeh/Ketik) ‎

KETIK, BATU – Gelombang unjuk rasa dan kerusuhan di berbagai daerah pada akhir Agustus 2025 lalu menyebabkan sektor pariwisata di Kota Batu, Jawa Timur, mengalami penurunan drastis. Para pengusaha rental mobil dan toko oleh-oleh merasakan dampak langsung akibat pembatalan kunjungan wisatawan secara mendadak.

Menurut Ketua Asosiasi Pengusaha Rental Mobil Daerah (Asperda) Indonesia DPD Jatim, Zainudin, banyak wisatawan yang membatalkan pesanan mereka.

"Kemarin ada 32 booking, yang cancel sampai 24 trip. Bahkan ada yang sudah dapat empat order, tapi tiga di antaranya batal semua. Wisatawan banyak menahan diri," kata Zainudin, Rabu, 3 September 2025.

Ia mencontohkan, rombongan wisatawan asal Malaysia yang baru sehari mendarat di Jakarta langsung memutuskan kembali ke negaranya karena terjebak situasi demo. Padahal, rombongan tersebut awalnya berencana melanjutkan perjalanan wisata ke Malang dan Batu.

‎"Potensi wisata Kota Batu masih sangat besar. Mulai family trip, group trip, sampai perjalanan bisnis, selalu ada pasar tersendiri," tambahnya.

Dunia pariwisata, menurutnya, sangat sensitif terhadap isu keamanan. Oleh karena itu, para pelaku wisata berharap kondisi di Indonesia segera kondusif agar wisatawan tidak ragu untuk kembali.

"Kalau suasana sudah tenang, tentu wisatawan tidak ragu untuk datang kembali. Kami siap memberikan pelayanan terbaik agar tamu tetap nyaman dan berkesan," ujar Zainudin.

‎Dampak kerusuhan juga dirasakan oleh Didik Sulistyo, pengelola toko oleh-oleh di Kota Batu. Ia mengungkapkan bahwa sejumlah pembatalan datang dari wisatawan asal Jakarta.

“Bahkan, salah satu rombongan yang sudah terlanjur memberi DP (down payment) untuk akomodasi, bus, hingga rumah makan, juga mengurungkan niatnya,” ujar Didik.

Beruntung, pihak penyedia jasa memahami kondisi yang ada sehingga pembayaran DP bisa dijadwal ulang (reschedule) dan tidak hangus begitu saja.

"Untungnya semua pihak bisa mengerti. Jadi DP tetap aman, tinggal menunggu jadwal ulang," ujarnya.

‎Sepinya wisatawan juga terlihat dari kondisi lalu lintas di jalanan utama Kota Batu. Jalan menuju kota dari simpang tiga Pendem, Kecamatan Junrejo, hingga jalan Sultan Agung, terlihat lengang. Begitu pula di perempatan Pesanggrahan atau dari arah Kecamatan Pujon, Kabupaten Malang, lalu lintas tampak sepi.

Didik berharap kondisi Indonesia segera bisa kondusif, sehingga dunia pariwisata juga akan kembali bergeliat. 

‎"Semoga libur panjang akhir pekan nanti banyak wisatawan yang berlibur. Karena kondisi sudah semakin kondusif," tegasnya. (*)

Tombol Google News

Tags:

Kota Batu Wisata Kota Batu kerusuhan Asperda Indonesia DPD Jatim demo