KETIK, BATU – Uji coba penerapan gate parkir di kawasan Alun-alun Kota Batu yang dimulai pada hari ini, Sabtu, 6 Desember 2025, langsung memunculkan dampak serius bagi para pelaku usaha di sekitarnya. Sejumlah pedagang kaki lima (PKL) mengaku terjadi penurunan signifikan pada jumlah pembeli akibat perubahan tata letak wahana dan moda transportasi wisata.
Pada hari perdana uji coba, pedagang mengeluhkan sepinya pembeli lantaran daya tarik utama, seperti delman, kuda tunggang, dan odong-odong, kini dipindahkan jauh dari pusat ikon kota tersebut.
Penerapan gate parkir ini menyebabkan delman (andong), kuda tunggang, serta odong-odong tidak lagi bisa memasuki area inti Alun-alun Kota Batu. Mereka diposisikan di depan pintu masuk parkiran yang baru.
Jarak yang memisahkan wahana dan pusat keramaian ini disinyalir menjadi alasan utama pengunjung malas datang.
Seorang pedagang di Alun-alun Kota Batu, Eni, menyatakan ketidaksetujuannya. Ia merasa kasihan terhadap pedagang kecil yang kini terdampak sepi.
"Saya tidak setuju (adanya gate parkir), kasihan pedagang kecil jadi sepi. Kalau andong, odong-odong di sini, pengunjung kan lebih banyak datang. Kalau mainannya jauh, otomatis pendatang (pengunjung/wisatawan) jadi malas. Orang-orang jadi pada gak setuju," ungkap Eni kepada Ketik.com.
Sebelumnya, setelah Bianglala di Alun-alun Kota Batu berhenti beroperasi, banyak wisatawan beralih menggunakan delman dan odong-odong untuk menikmati kawasan ikon kota ini. Kedua moda transportasi ini menjadi magnet bagi destinasi wisata tersebut.
Namun, adanya gate parkir ini membuat banyak pengunjung yang malas untuk datang karena parkir yang jauh dari lokasi andong dan odong-odong.
Berkurangnya pengunjung yang datang ke area pusat Alun-alun secara langsung menurunkan pendapatan para PKL. Eni menambahkan, penurunan ini merupakan lanjutan dari kondisi sebelumnya.
"Banyak orang yang ngomong sebelum adanya gate parkir sudah agak sepi karena bianglala mati. Setelah ada gate parkir jadi makin sepi, sekarang sudah banyak yang mengeluh," jelas Eni.
Hingga kini, uji coba gate parkir ini belum memberikan perubahan signifikan pada PKL. Para pelaku usaha juga masih belum mengetahui solusi yang harus dilakukan saat terjadi penurunan pembeli.
"Saya masih susah untuk melakukan langkah-langkah menarik pembeli. Kalau kemarin belum ada gate parkir pengunjung ke alun-alun pastikan belok ke oleh-oleh, kuliner di sini, kalau ada gate parkir ya nggak tahu nanti," ucap Eni.
Dampak dari penerapan gate parkir ini telah menimbulkan keluhan serius dari para pelaku usaha di kawasan Alun-alun Kota Batu.(*)
