KETIK, MALANG – Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) Universitas Islam Malang (Unisma) memberikan pendampingan untuk pengembangan modul ajar menggunakan alur Merdeka. Pendampingan diberikan kepada guru Bahasa Inggris yang berada di wilayah Malang Raya.
Alur Merdeka merupakan akronim dari mulai dari diri, eksplorasi konsep, ruang kolaborasi, demonstrasi kontekstual, elaborasi pemahanan, koneksi antar materi, dan aksi nyata. Kegiatan berlangsung pada 19 Juni 2025 dengan menghadirkan beberapa pemateri.
"Pendekatan ini memberikan arah baru dalam penyusunan modul ajar sehingga lebih berpusat pada siswa. Alur ini bisa mendorong pembelajaran kontekstual, kolaboratif, aplikatif. Bisa mewujudkan lahirnya pembelajar yang mandiri, kreatif, dan reflektif terhadap proses belajar mereka sendiri," ujar Eko Suhartoyo, praktisi pendidikan Bahasa Inggris.
Menurutnya, selama ini pembelajaran Bahasa Inggris masih umum dilakukan dengan berpusat pada guru. Dampak yang dihasilkan ialah pencapaian target pembelajaran yang terhambat, hingga minimnya metode interaktif.
"Materi utama mengenai pendekatan pembelajaran alur Merdeka yang dirancang untuk meningkatkan keterlibatan siswa secara aktif dan bermakna. Sehingga kepercayaan diri peserta didik bisa muncul dalam praktik bahasa inggris," lanjutnya.
Dari hasil pendampingan, banyak peserta yang merasa membutuhkan banyak ruang untuk dapat mengembangkan profesionalisme yang berkelanjutan dan relevan terhadap tantangan pembelajaran masa kini.
Bahkan beberapa merasakan bahwa alur Merdeka sesuai dengan kondisi pembelajaran yang telah diterapkan di kelas. Mengingat pendampingan yang diberikan diharapkan mampu membuat guru lebih percaya diri dalam menyusun modul ajar.
Saat ini guru dituntut untuk dapat memberikan pembelajaran akademik yang menarik dan dapat mendorong siswa lebih aktif serta termotivasi untuk belajar bahasa Inggris.
Hal tersebut selaras dengan misi FKIP Unisma untuk berperan dalam mendukung peningkatan kualitas pendidikan khususnya di Malang Raya. Guru bahasa Inggris harus dapat tampil adaptif, inovatif, dan responsif terhadap perkembangan zaman serta kebutuhan pembelajaran abad ke-21 yang semakin kompleks dan dinamis. (*)