KETIK, SURABAYA – Dinas Pendidikan Jawa Timur melakukan evaluasi Tes Kompetensi Akademik (TKA) gelombang pertama yang telah berlangsung pada 1-3 November 2025.
Kepala Dinas Pendidikan Jatim Aries Agung Paewai menyatakan usai menerima laporan dari seluruh Kepala Cabang Dinas Pendidikan serta kepala sekolah, tidak ditemukan kendala berarti sehingga pelaksanaannya berjalan lancar.
"Kendala listrik dan jaringan memang ada, tapi semua bisa diantisipasi dengan berbagai alternatif," ujarnya ditemui usai meninjau pelaksanaan TKA Gelombang Kedua di SMA Negeri 5 Surabaya, Rabu, 5 November 2025.
Ia mencontohkan TKA di SMA Negeri 6 Malang yang mendapat perhatian karena ada kendala, lalu diikutikan tes di gelombang berikutnya.
Kemudian di salah satu SMA di Madura yang sempat lampu padam, namun hanya sebentar dan ujian dilanjutkan hingga berakhir lancar.
"Rata-rata di Malang Raya karena hujan sangat deras sehingga mempengaruhi listrik maupun jaringan," ucap Aries Agung.
Pejabat eselon II kelahiran Makassar itu juga menjelaskan bahwa pada TKA kali ini menggunakan dua akses untuk jarinan, yakni online penuh/langsung dan online yang harus diunduh terlebih dahulu lalu dikerjakan.
Sebagai informasi, TKA diatur dalam Permendikdasmen Nomor 9 Tahun 2025. TKA bersifat opsional dengan tujuan mengukur capaian akademik peserta didik, menjadi referensi seleksi akademik, sekaligus menjadi salah satu bahan pertimbangan masuk perguruan tinggi khususnya jalur prestasi.
Pelaksanaan TKA berlangsung dalam tiga gelombang, yaitu gelombang pertama 3 November untuk mata pelajaran (mapel) wajib dan 4 November untuk mapel pilihan, gelombang kedua diselenggarakan pada tanggal 5 November untuk mapel wajib dan 6 November untuk mapel pilihan.
Selanjutnya yaitu gelombang khusus pada tanggal 8–9 November untuk peserta jalur pendidikan nonformal seperti Paket C.
Di Jawa Timur terdapat 4.323 satuan pendidikan pelaksana TKA dengan total peserta 390.186 siswa. Terdiri dari 171.502 siswa SMA, 218.401 siswa SMK, 283 siswa SLB, dan 16.326 peserta Paket C.
Dalam pelaksanaan TKA, Matematika, Bahasa Indonesia, dan Bahasa Inggris menjadi mata pelajaran wajib yang harus dikerjakan semua siswa.
Sedangkan, mata pelajaran pilihannya yaitu Matematika lanjutan, Fisika, Kimia, Biologi, Ekonomi, Sosiologi, Geografi, Sejarah, Pendidikan Pancasila/PPKn, Projek Kreatif dan KWU, Bahasa Indonesia Lanjutan, Bahasa Inggris Lanjutan, Antropologi.
Kadindik Aries Agung menjelaskan bahwa tidak semua siswa SMA/K kelas XII mengikuti TKA karena berbagai alasan dan pertimbangan.
Selain tidak bersifat wajib, tidak sedikit siswa yang tidak ikut karena sudah ada niatan tak melanjutkan kuliah, langsung bekerja, kuliah di perguruan tinggi swasta, termasuk di universitas luar negeri. (*)
