Ekspor hingga Investasi Jadi Peluang Pertumbuhan Kinerja Perekonomian di Wilayah Kerja BI Malang Sepanjang 2025

22 September 2025 13:30 22 Sep 2025 13:30

Thumbnail Ekspor hingga Investasi Jadi Peluang Pertumbuhan Kinerja Perekonomian di Wilayah Kerja BI Malang Sepanjang 2025
Deputi Kepala Kantor Perwakilan BI Malang, Dedi Prasetyo menjelaskan potensi ekonomi di tahun 2025. (Foto: Lutfia/Ketik)

KETIK, MALANG – Bank Indonesia (BI) Malang memperkirakan kinerja ekonomi di daerah wilayah kerja meliputi Malang Raya, Probolinggo dan Pasuruan tetap tumbuh di sepanjang tahun 2025. Beberapa hal yang mempengaruhi ialah kuatnya tingkat konsumsi, ekspor, hingga investasi. 

Hal tersebut disampaikan oleh Deputi Kepala Kantor Perwakilan BI Malang, Dedi Prasetyo. Menurutnya, kinerja perekonomian diperkirakan tumbuh pada angka 4,7-5,5 persen year on year (yoy). 

"Pada tahun 2025, kinerja perekonomian diprakirakan terjaga dan tumbuh pada range 4,7 hingga 5,5 persen (yoy), ditopang oleh tetap kuatnya konsumsi dan investasi, serta ekspor seiring perbaikan kondisi mitra dagang utama," ujarnya, Senin, 22 September 2025.

Ia menjelaskan investasi khususnya terjadi antara swasta dan pemerintah dalam pengembangan infrastruktur dan program sosial. Selain itu, peningkatan aktivitas pariwisata, produktivitas pertanian juga berpengaruh pada pertumbuhan ekonomi. Potensi kenaikan harga komoditas, terutama energi dan bahan baku, ikut jadi pendorong. 

"Pada triwulan II 2025, investasi berkontribusi 29,8 persen, tumbuh 5,77 persen (yoy) lebih tinggi dibandingkan dengan triwulan sebelumnya sebesar 2,43 persen (yoy) didorong oleh komponen non bangunan, tecermin dari kenaikan impor barang modal," katanya.

Kendati demikian berbagai hambatan seperti ketidakpastian ekonomi global masih membayangi pertumbuhan ekonomi. Serta tingginya biaya operasional di sektor publik dan swasta yang tercermin dari nilai Incremental Capital Output Ratio (ICOR) yang masih tinggi.

Dedi menjelaskan bahwa beberapa daerah memiliki sektor pengungkit yang berbeda. Seperti di Kota Malang yang banyak dipengaruhi oleh sektor pendidikan dan jasa, Kabupaten Malang dengan industri pengolahan, pertanian, serta perdagangan, dan Kota Batu di sektor pariwisata. 

"Sedangkan sektor pengungkit di Kabupaten Pasuruan adalam manufaktur, Kota Pasuruan di perdagangan, Kabupaten Probolinggo di pertanian, dan Kota Probolinggo pada sektor perdagangan dan jasa," jelasnya. (*)

Tombol Google News

Tags:

BI Malang pertumbuhan ekonomi Wilayah Kerja BI Malang Kota Malang investasi