KETIK, BATU – Antrean kendaraan sempat terjadi di kawasan traffic light Arhanud-Pendem, Kota Batu, Senin, 29 Desember 2025 sore. Hal ini disinyalir akibat pengaturan waktu lampu lalu lintas, yang dinilai belum seimbang antararus.
Sejumlah pengguna jalan, khususnya pengendara dari arah Kota Batu menuju Karangploso, mengeluhkan kondisi ini.
Salah seorang wisatawan, yang ditemui di minimarket dekat lokasi, mengungkapkan bahwa durasi lampu hijau di perempatan Jalan Drs. Moh. Hatta, tepatnya dari arah Batu menuju Karangploso, relatif singkat dibandingkan arus dari jalan alternatif.
“Lampu hijau dari arah Batu ke Karangploso itu hanya belasan detik. Sementara dari jalan kecil atau jalan pintas dari arah UMM justru lebih lama. Antrean kendaraan dari arah Batu bisa sampai sekitar 500 meter,” ujar pria yang tak mau disebutkan namanya tersebut.
Ia menilai, seharusnya arus kendaraan yang turun dari Kota Batu mendapatkan prioritas mengingat volume lalu lintas yang lebih padat, terutama pada jam-jam tertentu.
Menanggapi kondisi tersebut, Ketua Tim Urai Satuan Lalu Lintas Polres Batu, Ipda Gema Indra, memastikan bahwa secara umum arus lalu lintas di Kota Batu masih dalam kondisi terkendali.
“Hari ini arus lalu lintas di Kota Batu terpantau lancar dan tidak ada kendala berarti. Tidak seperti akhir pekan kemarin yang sempat terjadi kepadatan,” kata Gema.
Ia menjelaskan, kepadatan yang terjadi di perempatan Arhanud lebih disebabkan oleh antrean lampu lalu lintas dan bersifat situasional. Satlantas Polres Batu telah menyiapkan langkah antisipasi jika antrean semakin mengular.
“Jika antrean di traffic light padat, lampu akan dimatikan dan dilakukan pengaturan manual dengan prioritas dari arah Pendem dan Karangploso,” jelasnya.
Selain itu, personel Satlantas Polres Batu bersama Tim Urai Lalu Lintas juga disiagakan di sejumlah titik rawan kepadatan. Beberapa simpul jalan strategis yang mendapat perhatian khusus antara lain Simpang Empat Arhanud, Simpang Tiga Pendem, kawasan depan Jatim Park 3, depan Hotel Singhasari, hingga Balai Desa Beji. (*)
