KETIK, SURABAYA – Timnas Voli Putri Indonesia U-21 memang sudah kalah. Mereka tersingkir dari perebutan gelar juara, kejuaraan dunia. Tim asuhan Sugiyama Marcos itu kalah 3-1 (25-12, 25-19, 21-25, 25-18) dari Italia.
Kendati sudah dipastikan tersingkir memperebutkan gelar juara. Afra Hasna masih menjalani kejuaraan Volleyball World Championship Women's U-21.
Namun kali ini, mereka memperebutkan peringkat tengah yaitu peringkat 9 sampai 16. Calon mereka pada pertandingan tersebut merupakan tim sesama Asia Tenggara, yaitu Thailand.
Sedangkan Thailand sendiri, pada pertandingan sebelumnya harus kalah dari China. Negara Gajah Putih ini kalah telak 0-3 dari China (25-15, 25-18, 25-19).
Kedua tim dijadwalkan bertanding pada Jumat, 15 Agustus 2025 di GOR Gelora Pancasila, Surabaya. Kedua tim bertanding mulai pukul 20.00 WIB.
Sementara itu pelatih voli Indonesia putri U-21, Sugiyama Marcos mengatakan walaupun timnya harus tersingkir dari perebutan gelar juara. Ia tetap bangga dengan semua anak didiknya.
Menurutnya, selama kejuaraan voli berlangsung. Afra Hasna dan rekan-rekan banyak perkembangan positif. Salah satunya mampu memberikan kejutan saat melawan Italia.
"Mereka (pemain) menunjukkan mampu berada dalam level tinggi. Pemain juga mampu menghadapi tekanan dan menjawab kepercayaan pelatih," katanya usai pertandingan melawan Italia, Kamis, 13 Agustus 2025.
Pemain Timnas Voli Putri Indonesia U-21, Azzahra Dwi Febyane atau yang akrab disapa Gendis mengaku sudah siap menghadapi Thailand besok, Jumat.
Ia juga sudah mengetahui siapa saja pemain-pemain yang patut diwaspadai. Hal ini dikarenakan pada pertandingan sebelumnya Gendis sudah pernah bertemu.
"Sudah pernah ketemu (pemain) Thailand tapi saat U-18. Ada yang sama dua orang (pemain). Jadi ada pengalaman," jelasnya.
Lebih lanjut Gendis mengaku kecewa dengan terhentinya Timnas Voli Putri Indonesia U-21 memperebutkan gelar juara dunia 2025.
"Kalau dari target pribadi kemarin sih masuk 16 besar. Sekarang Alhamdulillah sudah masuk. Targetnya sih pengin lebih baik. Masuk 8 besar, menang, terus juara satu. Tapi sudah tidak mungkin," ungkapnya. (*)