KETIK, SURABAYA – Italia berhasil keluar sebagai juara voli dunia u-21 putri yang berlangsung di Surabaya, Minggu, 17 Agustus 2025 usai mengalahkan Jepang dalam drama lima set,3-2, skornya masing-masing 25-22, 22-25, 15-25, 25-19, dan 15-11.
Dengan hasil ini sekaligus menegaskan dominasi Negeri Pizza itu sebagai tim langganan juara. Pada kejuaraan voli dunia putri U-21 Italia telah meraih tiga gelar, yaitu pada tahun 2011, 2021 dan terbaru 2025.
Hasil tersebut menempatkan Italia menjadi tim tersukses ketiga pada kejuaraan yang sama. Dua tim lainnya adalah, Brasil yang meraih enam gelar dan China dengan rraihan empat gelar.
Pelatih Italia, Gaetno Gagliardi memuji penampilan seluruh pemainnya. Menurutnya tim yang ia bawa ke Indonesia dihuni oleh pemain-pemain berbakat dan memiliki kualitas terbaik.
"Tim kami adalah tim yang sangat bagus dan saya pikir pertandingannya lebih sulit dan di set 4 dan 5 kami bermain voli dengan sangat baik dan kami tetap bertahan dalam tekanan," katanya.
Ia juga memuji penampilan seluruh pemainnya yang tetap sabar, tidak terburu-buru mendapatkan skor. Sehingga tidak berdampak pada kesalahan sendiri.
Sementara itu perjalanan Italia di kejuaraan voli dunia putri U-21 dari pool C. Di grup tersebut, Italia bersaing dengan tim-tim seperti, Turki, Mesir, Aljazair, Polandia, dan Republik Ceko.
Dari lima pertandingan yang telah dilalui Italia pada fase grup. Mereka hampir menyapu bersih, jika tidak kalah dari Turki dengan skor 2-3. Kendati demikian, mereka menutup fase grup dengan bertengger di peringkat 2 sekaligus memastikan lolos ke babak 16 besar.
Di babak 16 besar Italia bertemu Indonesia. Azzurri, julukannya menang mudah melawan tuan rumah dengan skor 3-0. Babak perempat final Italia kembali menang mudah 3-0 melawan China, membuat langkah mereka menuju babak selanjutnya terbuka.
Babak semifinal, Italia kembali menang mudah 3-0 melawan Brasil. Baru pada babak final, mereka cukup kesulitan meladeni permainan Jepang yang ulet dan disiplin dengan skor 3-2.
"Jepang tim bagus, kami mengambil keuntungan di akhir untuk mengalahkan mereka," tutur Gagliardi. (*)