DPRD Lumajang Terus Dorong Penurunan Kasus GAKY

24 Agustus 2025 21:14 24 Agt 2025 21:14

Thumbnail DPRD Lumajang Terus Dorong Penurunan Kasus GAKY
Dialog Komisi A DPRD Lumajang tentang penanganan GAKY di Lumajang (Foto : Kominfo)

KETIK, LUMAJANG – DPRD Lumajang terus mendorong Pemkab Lumajang untuk menekan angka Gangguan Akibat Kekurangan Yodium (GAKY). Hal itu dipandang DPRD sebagai langkah strategis untuk menyelamatkan generasi bangsa dari ancaman penurunan kecerdasan.

Program fortifikasi garam beryodium dan kampanye kesehatan masyarakat yang dijalankan Dinas Kesehatan terbukti memberi dampak signifikan terhadap kualitas hidup masyarakat.

Ketua Komisi A DPRD Lumajang, Reza Hadi Kurniawan, menyebut capaian ini bukan sekadar keberhasilan teknis, melainkan investasi jangka panjang dalam pembangunan manusia. Menurutnya, penanggulangan GAKY menyangkut masa depan sumber daya manusia Indonesia.

“Anak-anak Lumajang berhak tumbuh sehat dan cerdas. Dengan mengatasi GAKY, kita sedang memastikan kualitas generasi penerus yang akan memimpin daerah dan bangsa ini,” tegas Reza dalam Talkshow Jelita di LPPL Radio Suara Lumajang, Jumat, 22 Agustus 2025.

Namun, DPRD mengingatkan bahwa tantangan belum selesai. Masih ditemukan garam non-iodium beredar di pasaran yang berpotensi mengancam kesehatan masyarakat. Karena itu, pengawasan distribusi garam beryodium diminta diperketat agar tidak ada celah bagi produk tanpa fortifikasi masuk ke konsumsi publik.

“Perlindungan kesehatan masyarakat harus dimulai dari hal paling dasar, termasuk memastikan garam yang beredar memenuhi standar. Ini bukan sekadar soal dagang, tetapi menyangkut keselamatan generasi mendatang,” imbuhnya.

Anggota Komisi D DPRD Lumajang, Awaluddin Yusuf, menambahkan bahwa program penanggulangan GAKY harus terus berlanjut dengan pendekatan lebih menyeluruh.

Menurutnya, distribusi garam beryodium hanyalah satu sisi; sisi lain yang tak kalah penting adalah edukasi dan perubahan perilaku masyarakat.

“Masyarakat harus benar-benar paham manfaat yodium. Sosialisasi perlu digencarkan, karena perubahan perilaku hanya lahir dari pengetahuan yang kuat. Konsumsi garam beryodium harus menjadi budaya sehat yang melekat,” kata Awaluddin.

Ia juga menekankan pentingnya kolaborasi lintas pihak diantaranya, tenaga kesehatan, pemerintah desa, sekolah, hingga tokoh masyarakat untuk memastikan pesan kesehatan tersampaikan hingga tingkat rumah tangga.

“GAKY bukan hanya urusan tenaga medis, tetapi urusan bersama. Jika semua elemen terlibat, maka upaya ini akan menjadi gerakan kolektif menjaga kecerdasan generasi,” tambahnya.

Partisipasi masyarakat dinilai sebagai kunci keberhasilan. DPRD berharap warga lebih bijak dalam memilih produk pangan, terutama garam beryodium, karena pilihan sederhana itu akan menentukan kualitas kesehatan jangka panjang.

“Dengan kesadaran bersama, kita bisa menekan kasus GAKY sampai tuntas. Ini soal harga diri kita sebagai bangsa: melahirkan generasi sehat dan cerdas,” pungkas Awaluddin.

Bagi DPRD Lumajang, penanggulangan GAKY bukan hanya program kesehatan daerah, tetapi bagian dari upaya nasional menjaga daya saing bangsa. Konsumsi garam beryodium adalah langkah kecil dengan dampak besar, sebuah gerakan sederhana untuk mewariskan masa depan yang lebih kuat bagi Indonesia.(*)

Tombol Google News

Tags:

GAKY Lumajang Komisi A DPRD Lumajang berita lumajang hari ini