Dorong Pecandu Pulih, BNNP Sumsel Luncurkan Rehabilitasi Gratis

9 Oktober 2025 17:57 9 Okt 2025 17:57

Thumbnail Dorong Pecandu Pulih, BNNP Sumsel Luncurkan Rehabilitasi Gratis
Kepala BNNP Sumatera Selatan Brigjen Pol Hisar Siallagan memberikan keterangan kepada awak media terkait peluncuran program rehabilitasi gratis bagi pecandu narkoba, Kamis 09 Oktober 2025 (Foto: Yola/Ketik)

KETIK, PALEMBANG – Badan Narkotika Nasional Provinsi (BNNP) Sumatera Selatan meluncurkan program rehabilitasi gratis bagi para pecandu narkoba.

Langkah ini menjadi strategi penting dalam menekan angka permintaan narkoba di Sumsel, yang saat ini berada di peringkat kedua nasional sebagai daerah dengan jumlah pengguna narkoba terbanyak.

Kepala BNNP Sumsel Brigjen Pol Hisar Siallagan menegaskan, program ini dirancang untuk memberikan ruang aman bagi pecandu yang ingin pulih. Mereka yang melapor ke BNN atau lembaga penerima wajib lapor lainnya tidak akan dipungut biaya, ditangkap, maupun dipublikasikan identitasnya.

“Kami ingin membuka pintu seluas-luasnya bagi para pecandu untuk menjalani rehabilitasi. Siapa pun yang datang tidak akan dikenai biaya, dan identitasnya dijamin aman. Fokus kami adalah memulihkan, bukan menghukum,” ujar Brigjen Hisar saat diwawancarai, Kamis 9 Oktober 2025.

Sebelum masuk ke tahap perawatan, peserta rehabilitasi akan menjalani asesmen awal untuk mengetahui tingkat ketergantungan narkotika. Dari hasil penilaian tersebut, akan ditentukan apakah pasien menjalani rawat jalan atau rawat inap.

“Kalau tingkat adiksi ringan dan sedang, cukup rawat jalan. Tapi untuk kasus berat, harus rawat inap karena perlu proses detoksifikasi,” jelasnya.

Untuk mendukung program ini, BNNP Sumsel menggandeng sejumlah fasilitas kesehatan, seperti RS Ernaldi Bahar Palembang dan RS Kalianda Lampung. Apabila kapasitas penuh, pasien akan dirujuk ke Balai Rehabilitasi Lido, Sukabumi — semuanya tetap tanpa biaya.

“Bahkan jika harus dirujuk ke luar daerah, seluruh proses rehabilitasi tetap gratis. Kami tidak ingin biaya menjadi alasan seseorang menunda pemulihan,” tegasnya.

Selain fokus pada rehabilitasi, BNN Sumsel juga memperkuat program pencegahan, terutama bagi kalangan muda. Edukasi bahaya narkoba dan pembentukan lingkungan yang tangguh terhadap pengaruh narkoba menjadi bagian penting dari strategi jangka panjang.

Data survei tahun 2020 dari BNN, BRIN, dan BPS menunjukkan sekitar 5 persen dari 8,7 juta penduduk Sumatera Selatan adalah pengguna narkoba aktif. Angka ini menempatkan Sumsel di posisi kedua tertinggi secara nasional. Hingga kini, survei terbaru masih menunggu untuk dilaksanakan.

Program rehabilitasi gratis ini diharapkan dapat menjadi langkah konkret dalam menyelamatkan masyarakat dari ketergantungan narkoba serta menekan permintaan di pasaran.(*)

Tombol Google News

Tags:

Badan Narkotika Nasional kota palembang Program Rehabilitasi