KETIK, SURABAYA – Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa menegaskan Tes Kompetensi Akademik (TKA) yang diikuti hampir seluruh siswa kelas XII SMA/SMK sederajat tidak mempengaruhi kelulusan.
"Tidak mengganggu, tidak. TKA ini hanya ikut menentukan standarisasi mereka ketika mau ke perguruan tinggi tanpa tes," ujarnya ditemui usai meninjau pelaksanaan TKA Gelombang Kedua di SMA Negeri 5 Surabaya, Rabu, 5 November 2025.
Ia juga menjelaskan bahwa Jawa Timur sejak 2020 atau setiap tahun berturut-turut menjadi yang paling banyak siswanya diterima di perguruan tinggi negeri tanpa tes.
“Oleh karena itu, kita terus menjaga kelulusan anak-anak di berbagai perguruan tinggi yang sudah mereka cita-citakan dengan juga menjaga kesehatan atau stamina anak-anak,” ucapnya.
Sementara itu, Gubernur Khofifah menjelaskan bahwa terdapat beberapa laporan kendala dalam pelaksanaan TKA. Hanya sejauh ini kendala-kendala yang terjadi masih bisa diatasi dan dicari solusinya.
“Seperti soal pemadaman listrik yang terjadi di SMAN 6 Malang. Itu karena ada pohon tumbang yang kemudian mengganggu sambungan kabel. Itu di luar dari apa yang kita prediksi,” terangnya.
“Tapi nanti ada ujian susulan dan pada dasarnya PLN Jawa Timur sudah melakukan pendampingan. Nah, kalau berita yang bilang ada anak-anak sedang main, itu di luar Jawa Timur,” tambah Gubernur.
Sebagai informasi, TKA diatur dalam Permendikdasmen Nomor 9 Tahun 2025. TKA bersifat opsional dengan tujuan mengukur capaian akademik peserta didik, menjadi referensi seleksi akademik, sekaligus menjadi salah satu bahan pertimbangan masuk perguruan tinggi khususnya jalur prestasi.
Pelaksanaan TKA berlangsung dalam tiga gelombang, yaitu gelombang pertama 3 November untuk mata pelajaran (mapel) wajib dan 4 November untuk mapel pilihan, gelombang kedua diselenggarakan pada tanggal 5 November untuk mapel wajib dan 6 November untuk mapel pilihan.
Selanjutnya yaitu gelombang khusus pada tanggal 8–9 November untuk peserta jalur pendidikan nonformal seperti Paket C.
Di Jawa Timur terdapat 4.323 satuan pendidikan pelaksana TKA dengan total peserta 390.186 siswa. Terdiri dari 171.502 siswa SMA, 218.401 siswa SMK, 283 siswa SLB, dan 16.326 peserta Paket C.
Dalam pelaksanaan TKA, Matematika, Bahasa Indonesia, dan Bahasa Inggris menjadi mata pelajaran wajib yang harus dikerjakan semua siswa.
Sedangkan, mata pelajaran pilihannya yaitu Matematika lanjutan, Fisika, Kimia, Biologi, Ekonomi, Sosiologi, Geografi, Sejarah, Pendidikan Pancasila/PPKn, Projek Kreatif dan KWU, Bahasa Indonesia Lanjutan, Bahasa Inggris Lanjutan, Antropologi. (*)
