KETIK, SITUBONDO – Pemerintah Daerah Kabupaten Situbondo melalui Dinas Tenaga Kerja (Disnaker) berhasil memfasilitasi pemulangan jenazah Pekerja Migran Indonesia (PMI) atas nama Asnari dari Kuala Lumpur, Malaysia.
Jenazah almarhumah tiba di Bandara Juanda, Surabaya, Jumat, 25 September 2025, pukul 17.20 WIB, dan langsung dipulangkan ke kampung halamannya di Desa Ketah, Kecamatan Suboh, Kabupaten Situbondo dengan mobil jenazah yang dibiayai Pemerintah Daerah.
Kepala Disnaker Situbondo, Kholil, menjelaskan bahwa pihaknya menerima pengaduan pada 8 September 2025 dari seorang PMI bernama Sani, yang melaporkan bahwa Asnari sedang sakit keras dan ditampung di rumahnya di Kuala Lumpur.
“Kami langsung menghubungi Bu Sani untuk klarifikasi. Ternyata kondisi Bu Asnari sangat kritis dan sudah sulit berkomunikasi,” jelas Kholil, Kadisnaker Situbondo, Minggu 28 September 2025.
Menindaklanjuti laporan tersebut, Disnaker segera berkoordinasi dengan Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) di Kuala Lumpur untuk meminta penanganan medis.
“Kami bersurat ke KBRI agar Bu Asnari segera dibawa ke rumah sakit dengan biaya ditanggung pemerintah,” kata Kholil.
Disnaker juga mendatangi rumah keluarga Asnari di Desa Ketah, didampingi kepala desa dan camat setempat untuk memastikan identitas dan hubungan keluarga.
“Kami sampaikan kepada keluarga bahwa Bu Asnari sedang dirawat di rumah sakit dan meminta mereka bersabar menunggu kabar pemulihan,” terang Kholil.
Namun, pada 10 September 2025, Disnaker mendapat kabar bahwa kondisi kesehatan Asnari semakin memburuk. “Dokter menyatakan Bu Asnari membutuhkan alat bantu pernapasan dan saat sudah sehat baru dapat dipulangkan ke Indonesia,” ujar Kholil.
Disnaker terus memantau perkembangan kesehatan Asnari setiap hari melalui komunikasi dengan KBRI, Sani, dan seorang lelaki bernama Wahyu yang menjaga Asnari di rumah sakit.
Sayangnya, pada Rabu, 24 September 2025, pukul 23.00 WIB, Disnaker menerima kabar duka bahwa Asnari meninggal dunia di rumah sakit.
“Kami sangat berduka atas kepergian Bu Asnari. Segera setelah itu, kami berkoordinasi dengan KBRI untuk mengurus pemulangan jenazah,” tutur Kholil.
Proses pemulangan jenazah dilakukan dengan cepat. Pada 25 September 2025, jenazah Asnari tiba di Bandara Juanda dan langsung dijemput oleh tim Disnaker untuk dibawa ke Suboh.
“Kami memastikan semua biaya pemulangan jenazah ditanggung Pemda, sehingga keluarga tidak terbebani,” tegas Kholil.
Kholil menyampaikan belasungkawa kepada keluarga Asnari dan berharap kejadian ini menjadi pelajaran untuk meningkatkan perlindungan terhadap PMI.
“Kami akan terus berupaya memberikan pendampingan maksimal bagi pekerja migran asal Situbondo,” pungkas Kholil. (*)