KETIK, SURABAYA – Di tengah konsolidasi partai menjelang agenda politik besar, suara sumbang justru muncul dari internal PDIP sendiri. Achmad Hidayat secara terbuka menyoroti Plt Ketua DPC PDIP Surabaya Yordan M Batara Goa yang dinilai tidak sejalan dengan prinsip dasar partai berlambang banteng itu.
Sentilan ini bukan sekadar teguran biasa, tetapi alarm keras atas potensi penyimpangan ideologis yang dianggap dapat merusak marwah partai.
Achmad menyebut arah kepemimpinan saat ini menyimpang dari prinsip dasar partai dan justru menciptakan ketidaknyamanan di tubuh anggota.
Achmad menyebut bahwa Plt Ketua DPC tidak menjalankan kewajiban partai sebagaimana yang diatur dalam Anggaran Dasar/Anggaran Rumah Tangga (AD/ART), khususnya terkait perlindungan terhadap kader.
“Sebagai kader, saya punya tanggung jawab moral menyuarakan kebenaran. Dalam AD/ART partai jelas tertulis, partai wajib melindungi kadernya. Tapi kenyataannya, banyak justru yang ditelantarkan bahkan seolah-olah dibidik,” ungkap Achmad Kamis 5 Mei 2025.
Ia juga mengkritisi langkah-langkah DPC yang menurutnya berlebihan, termasuk pemanggilan sejumlah kader untuk klarifikasi internal yang seolah menjadikan kantor partai seperti kantor polisi.
“Komite etik dan Mahkamah Partai adalah kewenangan DPP, bukan DPC. Tapi hari ini, ada kader yang dipanggil, diperiksa seakan-akan sudah bersalah. Ini penyimpangan,” ujarnya tegas.
Achmad bahkan menyebut telah mengumpulkan berbagai bukti penyimpangan, mulai dari foto, rekaman suara, hingga chat WhatsApp, yang menurutnya menunjukkan upaya sistematis untuk menjatuhkan kader.
Salah satu yang ia soroti adalah laporan polisi terhadap Ketua PAC PDIP Tambaksari, Arif Wirawan.
“Saya tahu siapa yang menyuruh, siapa yang mengarahkan. Semua ada catatannya. Ini bukan lagi persoalan pribadi, ini sudah masuk ke upaya kriminalisasi kader,” katanya.
Ia menuding kepemimpinan Plt Yordan justru memperkeruh suasana dan memicu polarisasi internal, bukan memperkuat barisan.
“Seharusnya pemimpin membawa suasana gotong-royong. Tapi justru yang terjadi sebaliknya. Banyak kader sekarang merasa tidak aman. Bahkan ada yang diminta mencari pengacara untuk menghadapi sesama kader. Ini bukan kultur PDIP,” tambahnya.
Achmad mengaku bahwa awal dari gejolak ini terjadi sejak ia dipanggil secara pribadi oleh seorang pejabat eksekutif di Surabaya. Dalam pertemuan itu, ia diminta menyatakan dukungan dalam Konfercab PDIP. Namun karena menolak, ia merasa mulai ‘dikejar-kejar’.
“Setelah saya tolak, mulai muncul ancaman. Dibilang nanti masalah-masalahmu akan dibongkar. Dan itu yang sekarang terjadi,” ucapnya.
Kader Senior ini menegaskan bahwa dirinya siap bertanggung jawab jika terbukti bersalah, namun ia tidak bisa tinggal diam melihat kader-kader akar rumput dipinggirkan hanya karena dinamika politik internal.
Seluruh bukti yang dikumpulkan akan ia bawa langsung ke DPP PDIP, termasuk kepada Ketua Umum Megawati Soekarnoputri.
“Kalau saya tidak menyampaikan ini ke Bu Mega, rasanya berat di hati. Semua data sudah kami siapkan. Biar DPP yang menilai,” tegasnya.
Achmad juga mempertanyakan alasan pembebastugasan Adi Sutarwijono sebagai Ketua DPC sebelumnya. Ia menilai, di bawah kepemimpinan Adi, PDIP justru solid dan berhasil memenangkan Pilgub di Surabaya.
“Kalau kita dibilang tidak kompak, bagaimana bisa menang gubernur di Surabaya? Ini fakta, bukan asumsi,” pungkasnya. (*)
Disentil Kader Senior, Plt Ketua DPC PDIP Surabaya Dituding Menyimpang dari Prinsip Dasar
5 Juni 2025 17:30 5 Jun 2025 17:30

Rangkuman Berita:
Kader PDIP Surabaya, Achmad Hidayat, kritik Plt Ketua DPC Yordan Batara Goa, sebut tak sesuai AD/ART partai dan kriminalisasi kader. Achmad siap bawa bukti penyimpangan ke DPP dan Megawati. Ia pertanyakan alasan pembebastugasan ketua DPC sebelumnya.

Tags:
Achmad Hidayat PDIP Surabaya Kader senior PDIP Plt Ketua DPC PDIP PDIP Yordan M SurabayaBaca Juga:
Campur Tangan AS di Perang Iran VS Israel, Dosen Unair: Trump Ingin Hentikan Program Nuklir IranBaca Juga:
Libur Sekolah Dimulai, KAI Daop 8 Surabaya Imbau Rencanakan Liburan Lebih AwalBaca Juga:
Pemberlakuan Jam Malam Anak Pukul 22.00 WIB, Pakar Kebijakan Publik: Jangan Sampai BiasBaca Juga:
Basket Kota Malang Gagal Juara di Tangan Surabaya! Tim Putri Kalah Tipis, Putra Hancur LeburBaca Juga:
Pemberlakuan Jam Malam untuk Anak, Komisi D DPRD Surabaya Sebut Tak Bisa Hanya Andalkan AparatBerita Lainnya oleh Shinta Miranda

24 Juni 2025 18:30
Campur Tangan AS di Perang Iran VS Israel, Dosen Unair: Trump Ingin Hentikan Program Nuklir Iran

24 Juni 2025 18:00
Libur Sekolah Dimulai, KAI Daop 8 Surabaya Imbau Rencanakan Liburan Lebih Awal

24 Juni 2025 17:33
Pemberlakuan Jam Malam Anak Pukul 22.00 WIB, Pakar Kebijakan Publik: Jangan Sampai Bias

23 Juni 2025 20:54
Satpol PP Surabaya Segel Toko Kelontong Penjual Miras Ilegal

23 Juni 2025 20:45
Pemberlakuan Jam Malam untuk Anak, Komisi D DPRD Surabaya Sebut Tak Bisa Hanya Andalkan Aparat

23 Juni 2025 20:15
Anak Wajib di Rumah Jam 10 Malam, Surabaya Perketat Pengawasan Remaja

Trend Terkini

21 Jun 2025 10:55
Persaingan Ketat Porprov Jatim 2025, Surabaya Rebut Puncak Klasemen dari Kota Malang

19 Jun 2025 00:52
Sidak 87 Tempat Kos, Ploso Pacitan Tangkal Penyalahgunaan Fungsi Bangunan

21 Jun 2025 17:50
Kisruh Pengisian Perangkat Desa Pulorejo Jombang, Diduga Menyimpang dari Prosedur hingga Berkas Hilang

21 Jun 2025 19:50
Ini Jadwal Lengkap dan Venue Porprov IX Jatim 2025 di Malang Raya

17 Jun 2025 21:14
Kota Malang Unggul dalam Klasemen Sementara Porprov IX Jatim 2025
Trend Terkini

21 Jun 2025 10:55
Persaingan Ketat Porprov Jatim 2025, Surabaya Rebut Puncak Klasemen dari Kota Malang

19 Jun 2025 00:52
Sidak 87 Tempat Kos, Ploso Pacitan Tangkal Penyalahgunaan Fungsi Bangunan

21 Jun 2025 17:50
Kisruh Pengisian Perangkat Desa Pulorejo Jombang, Diduga Menyimpang dari Prosedur hingga Berkas Hilang

21 Jun 2025 19:50
Ini Jadwal Lengkap dan Venue Porprov IX Jatim 2025 di Malang Raya

17 Jun 2025 21:14
Kota Malang Unggul dalam Klasemen Sementara Porprov IX Jatim 2025

