Dikira Kereta Lewat, Banyak Santri Ponpes Al-Khoziny Sidoarjo Terjebak di Gedung Ambruk

29 September 2025 19:26 29 Sep 2025 19:26

Thumbnail Dikira Kereta Lewat, Banyak Santri Ponpes Al-Khoziny Sidoarjo Terjebak di Gedung Ambruk
Suasana Pondok Pesantren (Ponpes) Al-Khoziny, Buduran, Sidoarjo, Jawa Timur yang runtuh pada Senin, 29 September 2025. (Foto: Khaesar/Ketik)

KETIK, SIDOARJO – Tim SAR gabungan Surabaya masih melakukan pencarian korban tertimpa bangunan Pondok Pesantren (Ponpes) Al-Khoziny, Buduran, Sidoarjo, Jawa Timur yang runtuh pada Senin, 29 September 2025 sekitar pukul 15.35 WIB. Peristiwa ini menelan korban jiwa serta menyebabkan sejumlah santri dan pengurus mengalami luka-luka.

Menurut pantauan wartawan Ketik di lokasi, hingga Senin malam, proses pencarian masih berlangsung karena dikhawatirkan masih ada korban tertimpa reruntuhan.

Salah seorang santri bernama Adam berhasil selamat dari insiden tersebut. Sang kakak, Rudy, menuturkan bahwa adiknya tengah mengikuti salat berjamaah ketika mendengar suara retakan.

“Saat rakaat kedua terdengar bunyi retak di tembok, lalu tiba-tiba ambrol. Alhamdulillah adik saya selamat,” kata Rudy saat ditemui di lokasi.

Foto Tim SAR kembali menemukan korban dan evakuasinke rumah sakit, Senin, 29 September 2025. (Foto: Khaesar/Ketik)Tim SAR kembali menemukan korban dan evakuasinke rumah sakit, Senin, 29 September 2025. (Foto: Khaesar/Ketik)

Menurut Rudy yang juga alumni pondok pesantren tersebut, bangunan yang ambruk merupakan proyek pembangunan masjid baru di lingkungan ponpes yang sedang dalam tahap penyelesaian. "Musolah itu dulunya kecil ini diperluas dan diperbesar lagi," jelasnya.

Santri lain, Muhammad Zahrowi, mengaku sempat mengira suara keras itu berasal dari kereta api yang melintas. “Saat kejadian saya kira ada bunyi seperti kereta api. Ternyata bangunan yang ambruk. Yang saya tahu sudah ada empat korban meninggal, sedangkan yang di dalam masih belum tahu jumlah pastinya. Saat itu santri dan pengurus sedang salat,” ungkapnya.

Bangunan yang runtuh diketahui terdiri dari lima lantai. Lantai pertama difungsikan sebagai mushala yang sehari-hari digunakan para santri untuk salat berjamaah. "Untuk lantai pertama itu dibuat musalah dan untuk salah para santri dan pengurus," bebernya.

Sebelumnya, di lokasi tersebut hanya terdapat musala kecil dan lapangan. Pihak ponpes kemudian memperluas dengan membangun masjid bertingkat. “Dulu musolanya kecil dan ada lapangan. Pembangunan ini memang untuk memperlebar,” ujar Zahrowi.

Hingga berita ini diturunkan, sedikitnya empat korban dilaporkan meninggal dunia akibat tertimpa reruntuhan. Jumlah pasti korban luka maupun yang masih tertimbun belum dapat dipastikan karena proses evakuasi masih berlangsung.

Petugas gabungan dari Basarnas, BPBD, TNI, Polri, serta relawan dikerahkan untuk membantu pencarian dan pertolongan. (*)

Tombol Google News

Tags:

kejadian di Sidoarjo Pondok Pesantren (Ponpes) Al-Khoziny buduran sidoarjo Jawa timur ponpes Al Khoziny ambrol kejadian di Jawa Timur. gedung ponpes ambruk