KETIK, MALANG – Marcos Santos buka suara ihwal kekalahan anak asuhnya kala menjamu Persita Tangerang pada lanjutan BRI Super League 2025/2026. Pelatih Arema FC ini menyebut timnya gagal mengendalikan jalannya pertandingan, terutama setelah unggul jumlah pemain.
Persita harus bermain dengan sepuluh orang sejak menit ke-69. Pemain mereka, Andrean Benyamin harus meninggalkan lapangan setelah terkena kartu merah.
"Meskipun memiliki satu pemain lebih banyak, kita menjadi tidak terorganisir dan kemudian terkena serangan balik. Itulah yang menentukan hasilnya," kata Marcos, usai laga.
Sebelumnya, Arema FC harus menelan kekalahan kala menjamu Persita Tangerang, dalam laga tunda pekan kedelapan BRI Super League 2025/2026, di Stadion Kanjuruhan Malang, Selasa, 30 Desember 2025. Gol kemenangan Pendekar Cisadane dicetak Andrejic Aleksa pada menit 90.
Dengan kekalahan ini, Arema FC tertahan di posisi sebelas klasemen. Singo Edan mengumpulkan 18 angka dari 15 laga.
Sementara itu, kemenangan ini membawa Persita Tangerang naik ke peringkat kelima klasemen. Mereka mengoleksi 25 angka dari 15 laga.
Lebih lanjut, menurut Marcos, pada laga ini, Arema FC unggul secara statistik. Mereka, sambung pelatih asal Brasil ini, menciptakan sampai 19 peluang. Sementara, Persita hanya dua peluang.
Marcos pun menyoroti kegagalan anak asuhnya memanfaatkan peluang menjadi gol. Menurutnya, tim pelatih sudah melakukan segala cara agar Dedik Setiawan dan kawan-kawan lebih tajam dalam membobol gawang lawan.
"Sekarang tinggal mereka sendiri bagaimana bisa lebih siap," tandasnya. (*)
