KETIK, SAMPANG – Dugaan penyimpangan dalam pembangunan Jembatan Daleman, Kecamatan Kedungdung, Kabupaten Sampang, mulai mendapat perhatian serius dari pihak berwenang. Inspektorat Daerah Kabupaten Sampang menyatakan telah menerima laporan dan masukan dari Aliansi Masyarakat Sampang (AMS) terkait potensi ketidakwajaran dalam proyek yang dibiayai oleh Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) tersebut.
Inspektur Inspektorat Sampang, Ariwibowo, melalui Sekretarisnya, Abdul Adim, menegaskan bahwa pihaknya tidak akan menutup mata terhadap informasi yang berkembang. Menurutnya, pertemuan dengan AMS menjadi awal penting untuk menindaklanjuti laporan masyarakat.
"Teman-teman AMS memberikan input bahwa ada potensi penyimpangan dalam pembangunan jembatan tersebut. Masukan ini akan kami sampaikan ke pimpinan sebagai dasar pengambilan keputusan,ujar Abdul Adim saat ditemui usai forum diskusi bersama AMS. Kamis, 2 Oktober 2025.
AMS Audiensi ke Inspektorat Daerah Kabupaten Sampang, Kamis, 2 Oktober2025 (Foto: Mat Jusi/Ketik).
Meski demikian, ia menegaskan bahwa dugaan penyimpangan belum dapat dipastikan tanpa pemeriksaan langsung di lapangan.
"Kami tidak bisa langsung menyatakan terjadi penyimpangan sebelum kami turun. Namun, masukan ini akan kami tindak lanjuti karena memang menjadi atensi dan terlihat ada hal-hal yang perlu dicermati," imbuhnya.
Pihak Inspektorat memastikan bahwa laporan dari AMS akan menjadi prioritas dan segera disampaikan kepada pimpinan agar langkah pengawasan yang diambil sesuai dengan harapan masyarakat.
"Ini sudah jadi prioritas. Mudah-mudahan keputusan yang diambil nanti sesuai dengan aspirasi masyarakat," tegasnya.
Sementara itu, Koordinator AMS, Zainal, meminta agar Inspektorat bekerja secara profesional dan serius dalam menindaklanjuti dugaan ini. Ia juga menyatakan kesiapan pihaknya untuk membantu proses pengawasan dengan menyuplai data-data pendukung yang relevan.
"Kami siap memberikan data yang dibutuhkan Inspektorat saat turun ke lokasi proyek jembatan, agar bisa dijadikan dasar saat melakukan inspeksi mendadak (sidak)," katanya.
Zainal mengungkapkan bahwa investigasi internal AMS menemukan sejumlah kejanggalan dalam pelaksanaan proyek, termasuk dugaan kelebihan pembayaran dari pihak BNPB.
"Hasil investigasi kami menemukan beberapa kejanggalan. Kami khawatir ada potensi kelebihan bayar dari pihak BNPB," tandasnya. (*)