KETIK, SURABAYA – Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah Republik Indonesia (Kemendikdasmen RI) mengapresiasi Khofifah Indar Parawansa karena dinilai sebagai gubernur paling mendukung program pendidikan, baik regional maupun nasional.
"Apa yang dilakukan Ibu Gubernur ini diapresiasi oleh Pak Menteri langsung. Beliau ini satu-satunya Gubernur yang sangat support terhadap program kementerian," ujar Staf Ahli Bidang Regulasi dan Hubungan Antara Lembaga Kemendikdasmen RI Prof Biyanto di Surabaya, Rabu, 5 November 2025.
Pihakmya bersyukur atas dukungan Gubernur Khofifah yang konsisten membersamai pelaksanaan TKA mulai dari awal persiapan hingga pelaksanaan.
Tak hanya itu, Prof Biyanto menyampaikan bahwa perhatian Gubernur Khofifah terhadap pelaksanaan TKA sangat perlu dijadikan contoh karena tak cuma memantau, tetapi turun langsung memberikan motivasi dan doa bagi siswa-siswi peserta ujian.
Kami mendapatkan laporan dari Pak Kadis Pendidikan Jatim lewat foto, maupun laporan ke Pak Menteri Dikdasmen, terkait Ibu Gubernur sejak mulai geladi TKA sampai dengan pelaksanaan yang konsisten melihat persiapan dan kesiapan sekolah melaksanakan TKA” tuturnya.
Sejauh ini, Prof Biyanto menilai pelaksanaan TKA sukses dilakukan meski memang ada beberapa insiden yang terjadi, namun menurutnya lumrah, mengingat sudah lima tahun Indonesia tidak memiliki ujian berskala nasional.
“Dan kami berkomitmen untuk memperbaiki, baik dalam gelombang kedua, ujian susulan, maupun TKA tahun depan. Mungkin memang selalu ada insiden dalam penyelenggaraan seperti itu," katanya.
"Tapi secara keseluruhan, TKA tahun ini Alhamdulillah lancar. Nanti kalau ada laporan terkait kebocoran soal maupun kendala lain, akan segera kami validasi,” tambah Prof Biyanto.
Sebagai informasi, TKA diatur dalam Permendikdasmen Nomor 9 Tahun 2025. TKA bersifat opsional dengan tujuan mengukur capaian akademik peserta didik, menjadi referensi seleksi akademik, sekaligus menjadi salah satu bahan pertimbangan masuk perguruan tinggi khususnya jalur prestasi.
Pelaksanaan TKA berlangsung dalam tiga gelombang, yaitu gelombang pertama 3 November untuk mata pelajaran (mapel) wajib dan 4 November untuk mapel pilihan, gelombang kedua diselenggarakan pada tanggal 5 November untuk mapel wajib dan 6 November untuk mapel pilihan.
Selanjutnya yaitu gelombang khusus pada tanggal 8–9 November untuk peserta jalur pendidikan nonformal seperti Paket C.
Di Jawa Timur terdapat 4.323 satuan pendidikan pelaksana TKA dengan total peserta 390.186 siswa. Terdiri dari 171.502 siswa SMA, 218.401 siswa SMK, 283 siswa SLB, dan 16.326 peserta Paket C.
Dalam pelaksanaan TKA, Matematika, Bahasa Indonesia, dan Bahasa Inggris menjadi mata pelajaran wajib yang harus dikerjakan semua siswa.
Sedangkan, mata pelajaran pilihannya yaitu Matematika lanjutan, Fisika, Kimia, Biologi, Ekonomi, Sosiologi, Geografi, Sejarah, Pendidikan Pancasila/PPKn, Projek Kreatif dan KWU, Bahasa Indonesia Lanjutan, Bahasa Inggris Lanjutan, Antropologi. (*)
