KETIK, KEDIRI – Menteri Pertanian Republik Indonesia, Andi Amran Sulaiman, mengajak ribuan petani dari berbagai daerah untuk bersama-sama mengembalikan kejayaan gula nasional dengan menargetkan swasembada dalam waktu tiga tahun.
Seruan ini disampaikannya saat menghadiri Sarasehan Nasional Petani Tebu yang berlangsung di Kebun Jengkol, Kecamatan Plosoklaten, Kabupaten Kediri, Selasa, 15 Juli 2025.
Acara yang digelar di area milik PT Sinergi Gula Nusantara (SGN) ini dihadiri sekitar 5.000 petani tebu dari seluruh Indonesia. Hadir pula Wakil Gubernur Jawa Timur Emil Elestianto Dardak, Bupati Kediri Hanindhito Himawan Pramana, Wali Kota Kediri Vinanda Prameswati, serta jajaran Forkopimda setempat.
Dalam sambutannya, Mentan Amran menegaskan bahwa pemerintah pusat telah menyiapkan dana sebesar Rp200 miliar untuk mendukung petani tebu, khususnya petani plasma yang bermitra dengan PT SGN. Dana tersebut telah melalui revisi dan segera diajukan ke Kementerian Keuangan untuk diteruskan kepada Presiden.
“Baru saja kami tanda tangani revisi anggaran. Nanti Pak Dirut SGN dapat Rp200 miliar untuk plasma. Kalau ini cair, insyaallah produksi gula nasional meningkat signifikan,” katanya di hadapan para petani.
Mentan Amran bersama jajaran Forkopimda Kediri saat acara sarasehan dengan petani tebu di Plosoklaten, Selasa 16 Juli 2025. (foto : Humas Pemkab Kediri).
Mentan menyebut bahwa ketahanan pangan menjadi prioritas utama pemerintahan Presiden Prabowo Subianto, termasuk dalam komoditas strategis seperti gula. Ia menilai bahwa sektor tebu memiliki potensi besar untuk bangkit kembali, sebagaimana era sebelum kemerdekaan saat Indonesia menjadi produsen gula terbesar kedua di dunia.
“Dulu produktivitas kita 14 ton per hektare, sekarang tinggal 4 ton. Ini harus kita benahi dan kembalikan kejayaan tebu nasional,” tegasnya.
Amran juga menggarisbawahi pentingnya kolaborasi antara pemerintah pusat, BUMN, petani, dan daerah untuk mewujudkan target swasembada. Menurutnya, dengan dukungan penuh dari segi anggaran dan regulasi, target swasembada gula bukan hanya mimpi belaka.
“Kita harus percaya bahwa dalam tiga tahun ke depan, Indonesia bisa swasembada gula. Asalkan ada kemauan kolektif dari semua pihak,” tambahnya.
Dengan semangat kolektif antara pemerintah, BUMN, dan petani, Mentan berharap momentum kebangkitan sektor tebu bisa terwujud mulai tahun ini. "Kita tidak boleh kalah dengan sejarah. Mari kita wujudkan kembali Indonesia sebagai raja gula dunia," pungkasnya.
Sementara itu, Direktur Utama PT SGN, Mahmudi, menyampaikan komitmennya dalam memperkuat peran petani dan membenahi seluruh sistem produksi gula. Saat ini, SGN menaungi 36 pabrik gula di seluruh Indonesia yang akan terus didampingi dan dibenahi untuk meningkatkan produktivitas.
“Kami menghadirkan ribuan petani hari ini sebagai bentuk keseriusan kami dalam membangun kedaulatan pangan. Kami percaya, ketahanan pangan dan energi yang digaungkan dalam Asta Cita presiden bisa diwujudkan dari sektor ini,” kata Mahmudi.
Ia menambahkan bahwa SGN telah menyiapkan berbagai strategi transformasi, termasuk perbaikan teknologi produksi, sistem kemitraan, dan pola tanam petani. “Kami ingin seluruh pabrik kami menjadi pusat pertumbuhan baru bagi sektor tebu,” ujarnya.
Kehadiran Menteri Pertanian, Andi Amran Sulaiman ke Kediri juga menjadi sinyal kuat bahwa pemerintah serius dalam memperkuat daerah-daerah lumbung tebu di Indonesia. Kabupaten Kediri sendiri telah memiliki varietas tebu unggulan Panjalu 01 yang dikembangkan oleh Dinas Pertanian setempat dan sedang diusulkan menjadi varietas nasional.(*)