Dari Surabaya ke Spanyol: Kisah Inspiratif Dubes Muhammad Najib, Aktivis Jadi Diplomat!

27 November 2025 12:44 27 Nov 2025 12:44

Thumbnail Dari Surabaya ke Spanyol: Kisah Inspiratif Dubes Muhammad Najib, Aktivis Jadi Diplomat!
Dr. Muhammad Najib dan kontributor Ketik.com Muhsin Budiono. (Foto: Muhsin Budiono/Ketik.com)

KETIK, JAKARTA – ​Dalam lanskap diplomasi Indonesia, Dr. Muhammad Najib hadir bukan sebagai teknokrat yang lahir dari menara gading, melainkan sebagai intelektual-pejuang yang tumbuh dari akar aktivisme. Kini menjabat sebagai Duta Besar LBBP RI untuk Kerajaan Spanyol dan UNWTO, perjalanan hidup Najib adalah manifestasi dari slogannya sendiri: "Beranilah bermimpi!"

​Benih Talenta: Dari Ruang Kelas hingga Kampus Perjuangan

​Potensi besar Najib sesungguhnya telah tercium sejak remaja. Di bangku SMA, guru-gurunya telah menangkap bakat alamiahnya dalam berpidato dan merangkai kata. Namun, layaknya benih yang menanti hujan, bakat itu baru menemukan tanah suburnya saat ia menjejakkan kaki di Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS), Surabaya.

​Di kampus inilah, saluran untuk menyuarakan gagasannya terbuka lebar. Adalah Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) yang menjadi kawah candradimuka bagi Najib muda. Di tengah dinamika pergerakan mahasiswa, kemampuan menulisnya diasah tajam. Ia belajar bahwa gagasan tidak boleh hanya mengendap di kepala, tetapi harus dituliskan agar abadi dan berdampak. Kebiasaan ini terbawa hingga kini; Najib dikenal disiplin mencatat ide kapan pun inspirasi itu datang—tak peduli di tengah kesibukan kerja yang padat sekalipun.

​Berguru pada Sang Begawan: Era Dawam Raharjo

​Kematangan intelektual Najib tidak lepas dari proses nyantrik atau berguru pada para raksasa pemikiran. Sekitar tahun 1994 hingga 2000-an, ia berguru secara intensif kepada salah satu cendekiawan Muslim terkemuka Indonesia, M. Dawam Raharjo.

​Dari sosok Dawam, Najib tidak hanya belajar teknis kepenulisan dan seluk-beluk media massa, tetapi juga cara membedah masalah bangsa dengan pisau analisis yang tajam namun solutif. Periode ini menjadi fondasi penting yang membentuk karakter tulisannya: kritis, bernas, namun tetap santun dan mencerahkan.

​Jalan Tak Terduga ke Gedung Kura-Kura

​Karier politiknya adalah sebuah "kecelakaan sejarah" yang produktif. Najib sebenarnya tidak pernah berambisi duduk di kursi parlemen di Senayan. Namun, sejarah menempatkannya di pusaran reformasi. Kedekatannya dengan tokoh reformasi Amien Rais dan perannya sebagai salah satu pendiri Partai Amanat Nasional (PAN)—yang kala itu menjadi salah satu partai pemenang pemilu—mendorongnya masuk ke gelanggang politik praktis.

​Ia pun terpilih menjadi Anggota DPR RI dan ditempatkan di Komisi VII (bidang Energi, Riset, dan Teknologi). Meski awalnya tak berminat, Najib membuktikan profesionalitasnya dengan mengawal kebijakan strategis energi nasional, sebuah pengalaman yang kelak sangat relevan dengan misinya di Spanyol, negara yang maju dalam energi terbarukan.

​The Writing Diplomat: 20 Buku dan Imajinasi yang Melanglang Buana

​Di balik sosok formalnya sebagai pejabat, jiwa seniman Najib terus berdenyut. Ia adalah penulis prolifik yang telah melahirkan lebih dari 20 buku, mulai dari analisis sosial-politik yang serius hingga karya sastra berupa novel.

​Kegemarannya traveling ke luar negeri tidak pernah sia-sia. Setiap perjalanan adalah riset, dan setiap destinasi adalah bab baru bukunya. Sebagai Dubes, ia tidak membiarkan birokrasi mematikan kreativitas. Sebaliknya, ia menjadikan posisinya sebagai titik pandang (vantage point) untuk menulis tentang peradaban, terutama jejak Islam di Spanyol, dengan lebih otentik.

​Pesan untuk Generasi Muda: Kekuatan Mimpi

​Kini, dari Madrid, Najib sering menitipkan pesan kuat bagi anak muda Indonesia. Sebuah nasihat yang lahir dari pengalaman hidupnya sendiri:
​"Beranilah bermimpi! Karena mimpi akan melahirkan imajinasi. Imajinasi akan melahirkan obsesi. Obsesi akan melahirkan energi."

​Bagi Muhammad Najib, energi untuk "bekerja dan berkarya sama hebatnya" bukanlah sihir. Itu adalah hasil akhir dari keberanian memelihara mimpi dan obsesi untuk terus memberi kontribusi terbaik bagi bangsa, baik lewat kebijakan diplomatik maupun goresan tinta. (*)

Tombol Google News

Tags:

diplomat surabaya dr muhammad najib Dubes Spanyol