KETIK, MALANG – Pengelolaan sampah yang dilakukan oleh Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Malang mendapatkan penilaian baik dari Kementerian Lingkungan Hidup (KLH) RI. Pasalnya KLH mencatat bahwa 99 persen sampah di Kota Malang telah berhasil dikelola dengan baik.
Hal tersebut disampaikan oleh Direktorat Penanganan Sampah KLH RI pada Sosialisasi Pengurangan Sampah dan Pembinaan Kelompok Masyarakat, Sabtu 25 Oktober 2025.
Plh Kepala DLH Kota Malang, Gamaliel Raymond Hatigoran menjelaskan dari 99 persen sampah Kota Malang telah terkelola dengan baik melalui Tempat Pengolahan Sampah Reduce-Reuse-Recycle (TPS3R), Tempat Pengolahan Sampah Terpadu (TPTS), dan (Pilah Kompos Daur ulang). Total tersebut setara dengan 723,93 ton per hari atau 264.233,36 ton per tahun sampah yang berhasil dikelola oleh DLH Kota Malang.
"Disampaikan Direktorat Penanganan Sampah KLH, dari hasil penilaian Tim Adipura kemarin itu ada 1 persen sampah di Kota Malang yang belum terkelola. Ini kurang lebih 6,83 ton per hari atau 2.494,730 ton per tahun," ujarnya saat ditemui usai acara.
Untuk itu Kota Malang harus menyelesaikan persoalan 1 persen sampah yang belum terkelola dengan baik. Raymond menjelaskan sampah tersebut berasal dari sampah yang dibuang di pinggir sungau, pekarangan, maupun sampah yang dibakar.
"Oleh karena itu, bertepatan dengan acara World Clean Day lalu, kami sudah menutup TPS-TPS yang dibuat sendiri oleh masyarakat untuk pembuangan sampah. Contohnya waktu itu di Bumiayu, ada satu lokasi yang masyarakat terbiasa membuang sampah di pinggir sungai, itu sudah kami tutup," lanjutnya.
DLH Kota Malang juga telah memberikan rambu larangan untuk membuang sampah sembarangan. Upaya pembersihan sampah di sungai-sungai juga telah dilakukan, seperti pada 28 September 2025 lalu di Bandulan, terdapat sekitar 2 ton sampah yang terkumpul.
"Kami berharap kepada masyarakat di Kota Malang, DLH berusaha memberikan tempat TPS yang memudahkan para penggerobak sampah untuk membuang. Jadi jangan lagi membuang sembarangan ataupun membuang di pinggir sungai. Bahkan di sungainya," tegasnya. (*)
