KETIK, SURABAYA – Cuaca panas ekstrem kembali melanda sejumlah wilayah Indonesia.
BMKG mencatat suhu udara mencapai 37 derajat Celsius, membuat siang hari terasa menyengat dan gerah tak tertahankan.
Namun, panas bukan cuma bikin tubuh berkeringat, suasana hati pun ikut “mendidih”.
Para ahli menyebut, suhu tinggi bisa memengaruhi emosi seseorang, membuat orang lebih mudah tersulut amarah dan stres.
Dilansir dari kettering health, ketika tubuh terlalu panas, respons stresnya teraktivasi, melepaskan hormon stress tingkat tinggi, seperti kortisol dan adrenalin
Hal ini dapat menyebabkan perubahan emosional seperti peningkatan agitasi, ketidaksabaran, kecemasan yang meningkat, dan dalam kasus yang paling ekstrem, kabut dan kebingungan mental.
“Gejala bisa berbeda pada setiap orang, tapi itu cara tubuh kita memberi sinyal bahwa ada sesuatu yang salah,” ujar Schofield, asisten dokter perawatan primer.
Namun, jika terus menerus kepanasan, Anda bisa mengalami kelelahan akibat panas, yang dapat menyebabkan sengatan panas.
Ini terjadi ketika tubuh tidak dapat lagi mengontrol suhunya, dan aliran darah ke otak terganggu.
“Jika seseorang mulai merasa bingung atau gelisah, itu mungkin merupakan tanda awal bahwa mereka bersiap-siap mengalami serangan panas atau mengalami kelelahan akibat panas,” Tambah Schofield.
Cuaca panas memang bisa membuat tubuh dan pikiran terasa tidak nyaman.
Namun, ada beberapa langkah sederhana yang dapat dilakukan untuk mengurangi risiko emosi negatif dan menjaga tubuh tetap stabil:
1. Minum cukup air (2–3 liter/hari) dan konsumsi buah tinggi air.
2. Hindari minuman berkafein, alkohol, dan manis berlebih.
3. Istirahat di tempat sejuk bila merasa lelah atau emosi meningkat.
4. Jaga aktivitas fisik di jam lebih sejuk, misal pagi atau sore hari.
Dengan langkah sederhana ini, tubuh dan pikiran tetap stabil meski cuaca panas sedang ekstrem.
Jika Anda tidak dapat terhidrasi dengan minum air, atau jika gejala seperti sakit kepala dan tekanan mental berlanjut, konsultasikan dengan dokter untuk lebih lanjut.