KETIK, MALANG – Ananda Putri Salsa Bella resmi menjadi lulusan tercepat Program Magister Pendidikan Sejarah Universitas Negeri Malang (UM) setelah berhasil menyelesaikan studi hanya dalam tiga semester.
Capaian tersebut bukan tanpa alasan. Ananda mengaku memiliki motivasi kuat untuk tidak membebani orang tua dengan tambahan UKT semester empat, serta menargetkan lulus cepat.
“Supaya tidak membebani orang tua lebih banyak. Sebelumnya, saya juga menyelesaikan studi S1 dalam tujuh semester. Ini menjadi motivasi lebih,” pungkasnya, ketika diwawancara oleh Ketik.com, Kamis, 20 November 2025.
Faktor pendukung dari program studi turut memperlancar langkahnya. UM memberikan peluang kepada mahasiswa untuk melakukan seminar proposal pada libur semester dengan membayar 100 ribu per sks.
“Karena sempro dihitung 2 sks, saya kemudian membayar 200 ribu untuk menghemat waktu,” tambahnya.
Dalam penyusunan tesis yang berjudul “Pengembangan E-Booklet Tentang Supeni Pudjobuntoro dalam Bidang Politik untuk Menunjang Pemahaman dan Kesadaran Sejarah Siswa Kelas XII SMAN 1 Batu”, Ananda melanjutkan ketertarikannya sejak S1 terhadap tokoh perempuan Supeni Pudjobuntoro.
Atas dorongan salah satu dosen, ia mengembangkan penelitian tersebut menjadi tesis berbasis Research and Development (R&D) dengan produk e-booklet digital.
Melalui penelitian ini, ia bertujuan mengenalkan sosok perempuan yang jarang dibahas dalam historiografi Indonesia, sehingga siswa dapat memperoleh wawasan yang lebih inklusif mengenai peran perempuan dalam sejarah.
Menurutnya, produk yang ia kembangkan memberikan pengalaman belajar baru bagi siswa, sekaligus mendorong pemahaman sejarah yang lebih inklusif.
Ia menilai sebagian besar siswa hanya mengenal tokoh perempuan arus utama seperti R.A. Kartini atau Cut Nyak Dien, sehingga penting menghadirkan figur-figur lain yang selama ini luput dari buku teks sejarah.
Perjalanan menyelesaikan tesis tentu tidak lepas dari tantangan. Ia menghadapi hambatan eksternal berupa jadwal pembimbing yang sangat padat karena keduanya menjabat sebagai Rektor UM dan Dekan Fakultas Ilmu Sosial.
Dari sisi internal, ia mengakui rasa malas kerap hadir, namun motivasi lulus 3 semester selalu mengembalikan fokusnya. Manajemen waktu menjadi kunci penting baginya.
“Karena waktu kuliah hanya kamis dan jumat, di hari lainnya saya mengerjakan tugas-tugas tersebut sesuai deadline yang terdekat dan seterusnya,” tambahnya.
Keberhasilan Ananda tidak terlepas dari dukungan banyak pihak. Orang tua memberi dorongan moril dan materil, pasangan menjadi teman diskusi selama penyusunan tesis, sementara teman-teman seangkatan saling membantu agar dapat lulus bersama.
Dua dosen pembimbingnya juga berperan besar dengan tetap menyediakan waktu di tengah kesibukan, sehingga proses akademiknya dapat berjalan lancar hingga selesai tepat waktu.
“Respon keluarga dan orang terdekat turut bangga atas pencapaian saya karena mereka yang menjadi saksi bagaimana perjuangan dalam menyelesaikan studi ini,” ujarnya.
Ke depan, Ananda berharap penelitiannya dapat mendorong guru sejarah untuk lebih inovatif dalam menggunakan media pembelajaran serta lebih peka terhadap isu inklusivitas, khususnya terkait minimnya representasi perempuan dalam sejarah Indonesia.
Ia juga berencana melanjutkan studi S3 di bidang kajian perempuan jika mendapat kesempatan beasiswa, agar dapat memperdalam riset sejarah perempuan dan berkontribusi pada penulisan sejarah yang lebih setara.
Dengan capaian akademik dan fokus penelitian yang konsisten, Ananda Putri Salsa Bella menjadi contoh nyata bahwa target jelas, manajemen waktu, dan komitmen dapat membawa mahasiswa menyelesaikan studi lebih cepat tanpa mengorbankan kualitas riset. (*)
