KETIK, MALANG – Universitas Negeri Malang (UM) kembali membuktikan diri sebagai kampus yang transparan dan "anti-tertutup". Dalam ajang bergengsi Anugerah Keterbukaan Informasi Publik (KIP) 2025, UM sukses mempertahankan predikat Informatif
Acara penganugerahan ini digelar meriah di Hotel Bidakara, Jakarta Selatan, pada Senin, 15 Desember 2025. UM bersaing dengan puluhan Perguruan Tinggi Negeri (PTN) lainnya, di mana tahun ini tercatat ada 54 kampus yang juga meraih penghargaan tersebut.
Ketua Komisi Informasi Pusat, Doni Yusgiantoro, mengingatkan para pimpinan badan publik bahwa transparansi jangan dianggap sebagai beban aturan semata.
“Kalau keterbukaan informasi hanya menjadi kewajiban seperti amalan undang-undang, tentunya akan dirasakan dengan berat. Tapi kalau ini Bapak-Ibu sekalian jadikan satu kebutuhan yang ada manfaatnya, maka insya Allah perjalanan ini akan baik,” pesan Doni.
Senada dengan hal itu, Komisioner KIP Rospita Vici Paulyn menyebutkan bahwa tahun 2025 ini terjadi peningkatan partisipasi yang signifikan. Dari 387 badan publik yang dipantau, sebanyak 197 lembaga sukses meraih predikat informatif, dengan skor Indeks Keterbukaan Informasi Publik (IKIP) nasional berada di angka 66,43.
Wakil Rektor IV, Prof. Ir. Arif Nur Afandi, Hadir mewakili UM, dan mengungkapkan rasa bangganya. Baginya, mempertahankan gelar selama empat tahun berturut-turut bukanlah perkara mudah di tengah persaingan antar-kampus yang semakin ketat.
“Kami mengucapkan terima kasih kepada seluruh tim. Capaian ini menunjukkan bahwa UM tetap konsisten sebagai badan publik informatif di tengah persaingan yang semakin ketat,” ujar Prof. Arif.
Ia menambahkan bahwa kunci keberhasilan ini adalah kerja tim yang solid antara pimpinan, Humas, hingga tim PPID di tiap unit. Ke depan, UM tidak ingin berpuas diri. Integrasi layanan informasi hingga tingkat fakultas dan inovasi digital akan terus digenjot agar publik semakin mudah mengakses informasi kampus. (*)
