KETIK, MALANG – Program Studi (Prodi) Pariwisata Fakultas Ilmu Sosial (FIS) Universitas Negeri Malang (UM) menjalin kolaborasi dengan Prodi Arsitektur Universiti Teknologi Malaysia (UTM) melalui kegiatan Outreach Summercamp Program pada 27 Agustus - 3 September 2025. Kolaborasi ini bertujuan mendukung Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs), khususnya SDGs 4 (Pendidikan Berkualitas).
Kegiatan ini melibatkan 34 mahasiswa dan 4 dosen dari UTM. Mereka diajak mengunjungi berbagai lokasi, seperti Gunung Bromo, Eduwisata Kampus UM, Kampung Warna-warni, CMC Tiga Warna, dan Situs Ngawonggo.
Sebagai bagian dari program, para mahasiswa UTM mengunjungi Eduwisata Kampus UM. Mereka melihat langsung berbagai infrastruktur hijau yang diterapkan UM, di antaranya: Tempat Pengelolaan Sampah Terpadu (TPST) Edukasi, program konservasi air dan energi di Gedung A 19 dan A 20, tempat pengolahan Airum, dan pengembangan ruang terbuka hijau sebagai paru-paru kampus.
Diskusi interaktif antara mahasiswa kedua universitas juga diadakan untuk saling bertukar gagasan tentang pengelolaan lingkungan berkelanjutan yang telah diterapkan di masing-masing kampus.
Dekan FIS UM, Dr. Ari Sapto, M.Hum., menyambut baik kolaborasi ini. Menurutnya, kerja sama ini sejalan dengan program fakultas yang berorientasi global, yaitu menjalin kemitraan dengan berbagai negara.
“Dosen dan mahasiswa FIS didorong semakin terbuka untuk melakukan kerjasama pendidikan, penelitian, dan publikasi internasional,” ujarnya.
Koordinator Program Studi Arsitektur UTM, Dr. Iziq Eafifi Ismail, mengungkapkan apresiasi dan rasa terima kasihnya yang mendalam atas kerja sama kedua universitas. Menurutnya, kolaborasi ini mampu membangun generasi muda yang berpotensi di masa mendatang, dan ia berharap hubungan positif ini akan terus terjalin.
Perwakilan mahasiswa UTM, Syireen Imillea Binti Sazman, mengaku mendapat pengalaman berharga.
“Kegiatan ini memberi pengalaman yang luar biasa dalam mengenal lokasi-lokasi pariwisata dan mengenal budaya yang ada,” ungkapnya.
Sementara itu, Vianka, salah satu mahasiswa Prodi Pariwisata FIS UM, merasakan manfaat langsung dari kegiatan ini.
“Saya bisa belajar langsung bagaimana mengelola perjalanan wisata, memastikan peserta tidak tertinggal, serta menjamin kenyamanan dan keselamatan mereka," ujar Vianka.
Vianka juga menyebutkan bahwa kegiatan ini menjadi kesempatan bagus untuk melatih kemampuan komunikasi dengan mahasiswa asing. (*)
