KETIK, SIDOARJO – Sutikno begitu bahagia. Tidak hanya karena rumahnya akan diperbaiki. Kedatangan Bupati Sidoarjo Subandi membuat hati pria 81 tahun tersebut terharu. Bupati begitu peduli dan penuh perhatian.
Sehari-hari, Sutikno mengumpulkan rongsokan untuk bertahan hidup. Berkeliling desa-desa. Setelah sore, dia pulang ke rumahnya yang tidak layak huni di Desa Pranti, Kecamatan Prambon.
Hampir semua bagian rumah Sutikno dibangun dari kayu-kayu bekas. Tempat tidur pun dari papan. Di sanalah dia tinggal bersama istri, anak, serta menantu dan tiga cucunya. Mereka berharap suatu saat bisa tinggal di rumah yang lebih nyaman.
Harapan itu pun terwujud. Pada Selasa pagi (23 Desember 2025), Bupati Subandi bersilaturahmi ke rumah Sutikno. Dia prihatin. Kakek itu dan keluarganya menempati rumah yang benar-benar reot. Sangat tidak nyaman. Tapi, mereka begitu sabar.
”Kondisi rumah ini betul-betul tidak layak huni. Atapnya dari bambu. Bocor dan banjir. Mudah-mudahan segera diperbaiki agar Bapak ini segera menempati rumah yang layak huni,” ucapnya.
Rumah Sutikno juga akan ditinggikan. Sebab, kalau hujan turun, genangan airnya membuat tempat tersebut kebanjiran. Perlu renovasi.
”Kalau tidak segera diperbaiki, kasihan bapaknya yang sudah tua ini. Kesehatannya nanti terganggu,” pinta Bupati Subandi kepada perwakilan Baznas Sidoarjo yang mendampinginya. Mendengar kabar tersebut, Sutikno dan istrinya sangat bahagia. (*)
