KETIK, NAGAN RAYA – Bupati Nagan Raya, Aceh, Dr. Teuku Raja Keumangan (TRK), yang juga politisi Partai Golkar, menyampaikan apresiasi dan rasa terima kasih kepada Presiden Prabowo Subianto atas penganugerahan gelar Pahlawan Nasional kepada H. Muhammad Soeharto, Presiden ke-2 Republik Indonesia.
Pernyataan itu disampaikan TRK saat dikonfirmasi wartawan, Jumat, 14 November 2025. Ia menilai keputusan Presiden Prabowo merupakan bentuk penghargaan negara atas jasa besar Soeharto dalam memimpin Indonesia selama lebih dari tiga dekade.
“Terima kasih Bapak Presiden. Pak Harto layak mendapatkan gelar tersebut. Beliau mengabdi untuk negeri ini sebagai presiden dalam waktu yang tidak singkat, yakni 32 tahun,” ujar Wakil Ketua DPD I Partai Golkar Provinsi Aceh tersebut.
TRK menilai keberhasilan Soeharto dalam menciptakan stabilitas politik turut mendorong pembangunan besar-besaran di berbagai sektor. Sejumlah infrastruktur penting, seperti jalan raya, jembatan, sekolah, puskesmas, waduk, dan irigasi, dibangun secara masif pada masa itu.
“Salah satu contohnya ada di Nagan Raya, tepatnya di Kecamatan Beutong. Manfaatnya telah dirasakan masyarakat, khususnya para petani, hingga berpuluh tahun lamanya,” ucapnya.
Selain itu, TRK juga mengenang keberhasilan Soeharto membawa Indonesia mencapai swasembada pangan, sebuah capaian yang menurutnya masih relevan di tengah tantangan kelangkaan kebutuhan pokok saat ini. Ia menyebut Soeharto berhasil menata kembali perekonomian nasional yang porak-poranda pada awal masa kepemimpinannya.
“Beliau telah melakukan hal-hal besar. Gelar pahlawan nasional, menurut saya, belum cukup untuk mengganti apa yang sudah beliau perjuangkan untuk bangsa ini,” ujar Ketua DPD Ormas MKGR Provinsi Aceh yang juga Anggota Majelis Agung Raja Sultan Indonesia itu.
Menanggapi sejumlah pihak yang masih menolak pemberian gelar tersebut, TRK menyatakan menghormati perbedaan pendapat sebagai bagian dari dinamika demokrasi.
“Semua kita manusia biasa. Dalam setiap kepemimpinan tentu ada kekurangan dan kekhilafan. Namun yang paling penting adalah kemampuan untuk mengabdi, melakukan hal-hal besar, dan meninggalkan legacy yang bermanfaat bagi anak bangsa. Dan kita tetap menghargai setiap pendapat di negara demokrasi ini,” tutup mantan Pimpinan DPR Aceh tersebut. (*)
