Bos Djarum Group Ungkap Alasan Terus Ekspansi di Luar Industri Rokok

27 Juli 2025 10:46 27 Jul 2025 10:46

Thumbnail Bos Djarum Group Ungkap Alasan Terus Ekspansi di Luar Industri Rokok
Direktur Utama PT Djarum, Victor Rachmat Hartono (kiri) bersama Menteri BUMN Erick Thohir. (Foto: PSSI)

KETIK, JAKARTA – Djarum Group selama ini dikenal sebagai salah satu produsen rokok terbesar di Indonesia. Namun, kini Perusahaan asal Kudus Jawa Tengah itu sudah merambah ke berbagai lini bisnis lain.

Tercatat Djarum Group telah mengembangkan sayap ke sektor perbankan, consumer goods, elektronik, Kesehatan, properti hingga otomotif.

Di sektor perbankan Djarum Group memiliki 54,94% saham PT Bank Central Asia Tbk atau BCA (BBCA). Djarum Group juga mengembangkan produk elektronik lewat PT Hartono Istana Teknologi atau Polytron.

Djarum Group juga baru saja masuk ke industri kesehatan dengan memborong 559,185 juta lembar saham Rumah Sakit (RS) Hermina, PT Medikaloka Hermina Tbk (HEAL).

Djarum Group juga telah memborong saham emiten properti PT Surya Semesta Internusa Tbk (SSIA) sebanyak 62,9 juta saham senilai Rp 169 Miliar. Itu membuat kepemilikan mereka saat ini mencapai 7,36%.

Apa alasan Djarum Group mengambil langkah ini? Direktur Utama PT Djarum, Victor Rachmat Hartono buka suara dalam acara Meet The Leaders by Universitas Paramadina di Trinity Tower, Jakarta Selatan, Sabtu (26/7/2025).

"Kenapa ekspansi? karena ketakutan. Karena ketakutan bisnis kapan-kapan bisa hilang. Kita mesti cari yang kayaknya di masa depan masih cerah," jelas Victor.

Putra pertama Robert Budi Hartono, orang terkaya ketiga Indonesia (versi Forbes Juni 2025, red) itu mengakui pihaknya merambah ke industri lain demi menjaga kelangsungan bisnis keluarga. Namun, Victor juga menekankan langkah ini memerlukan skill multitasking dari keluarga beserta tim yang dia miliki.

"Kalau ada yang tanya, kenapa Djarum ekspansi kanan-kiri, karena serakah? Kamu nggak ngerti betapa insecure-nya kami? Ini dasarnya karena ada insecure family. Yang pernah ngalami industri-nya gone, either gone gara-gara kelapa sawit atau gone gara-gara Jepang. It's just gone. You don't know how insecure we are," jelas Victor. (*)

Tombol Google News

Tags:

Victor Hartono Djarum industri rokok djarum group BCA Hartono