KETIK, BLITAR – Seorang bocah laki-laki berusia enam tahun dilaporkan tenggelam di Sungai Ludogung, Desa Plosorejo, Kecamatan Kademangan, Kabupaten Blitar, Jumat, 4 Juli 2025. Korban diketahui berinisial ADA, pelajar TK Al Hidayah Plosorejo.
Kasi Humas Polres Blitar, Ipda Putut Siswahudi membenarkan peristiwa nahas tersebut. Kejadian diperkirakan terjadi sekitar pukul 14.30 WIB dan dilaporkan ke pihak kepolisian satu jam kemudian.
“Korban saat itu bermain bersama temannya berinisial AAD juga berusia enam tahun. Keduanya menuju sungai dengan bersepeda dan bermain di pinggir sungai,” ujar Ipda Putut dalam keterangannya.
Peristiwa berawal saat sandal korban jatuh ke sungai. Bocah malang tersebut berusaha mengambil sandalnya, namun diduga terpeleset hingga akhirnya tercebur ke sungai yang memiliki arus cukup deras. AAD sempat berupaya menolong, namun gagal.
Dalam kondisi panik, AAD lalu berjalan di pinggir sungai sambil menangis dan bertemu warga bernama Jumiarti (50), yang kemudian mencari bantuan dan bertemu ayah korban, Agus Priyanto (44), yang kebetulan sedang mencari anaknya.
Upaya pencarian langsung dilakukan warga dan pihak keluarga, kemudian dilanjutkan oleh petugas gabungan dari Polsek Lodoyo Barat, Unit Identifikasi Polres Blitar, Polairud, BPBD, Babinsa, serta tim SAR Samapta Polres Blitar.
“Upaya pencarian terus dilakukan, termasuk dengan menutup pintu air Sungai Ludogung bekerja sama dengan Jasa Tirta. Namun sampai pukul 19.00 WIB korban belum ditemukan dan pencarian dihentikan sementara karena situasi gelap,” terang Putut.
Pencarian akan dilanjutkan kembali pada Sabtu pagi, 5 Juli 2025 pukul 07.00 WIB dengan melibatkan lebih banyak personel.
Adapun barang bukti yang ditemukan di lokasi kejadian adalah sepasang sandal anak berwarna hijau milik korban. Lokasi kejadian memiliki lebar sungai sekitar 10 meter dengan kedalaman 1,8 hingga 2 meter. Arus sungai saat kejadian diketahui lebih deras dari biasanya.
Pihak kepolisian juga telah melakukan pemeriksaan terhadap para saksi, termasuk AAD, Jumiarti, dan ayah korban.
Kejadian ini, menjadi pengingat penting bagi para orang tua untuk lebih meningkatkan pengawasan terhadap anak-anak, terutama saat berada di lingkungan berisiko tinggi seperti sungai. (*)