KETIK, SURABAYA – Theremin merupakan salah satu alat musik elektronik paling unik di dunia karena mampu menghasilkan suara tanpa disentuh sama sekali. Cara memainkannya yang tidak biasa membuat instrumen ini kerap terlihat seperti sihir, sekaligus menandai perannya yang penting dalam sejarah musik elektronik.
Alat musik ini ditemukan secara tidak sengaja pada awal 1920-an oleh fisikawan asal Rusia, Lev Sergeyevich Termen, yang kemudian dikenal sebagai Léon Theremin. Saat bereksperimen dengan teknologi gelombang radio, ia menyadari bahwa gerakan tangan di sekitar perangkat dapat memengaruhi suara yang dihasilkan, meski tanpa kontak fisik. Temuan tersebut kemudian dikembangkan menjadi alat musik dan dipatenkan di Amerika Serikat pada tahun 1928.
Keunikan theremin terletak pada cara memainkannya. Instrumen ini memiliki dua antena: antena vertikal untuk mengatur tinggi rendah nada, dan antena horizontal untuk mengatur volume suara. Dengan mendekatkan atau menjauhkan tangan dari antena, pemain dapat mengendalikan nada dan volume secara langsung di udara.
Karena tidak memiliki tuts atau senar sebagai penanda, theremin tergolong sulit dikuasai. Pemain harus mengandalkan pendengaran dan kontrol gerak yang sangat presisi. Hal ini membuat suara theremin terdengar khas, halus, melayang, dan menyerupai nyanyian manusia.
Sejak kemunculannya, theremin menarik perhatian dunia musik. Pada dekade 1920–1930-an, Léon Theremin tampil dalam berbagai konser di Eropa dan Amerika Serikat. Suara misteriusnya kemudian banyak digunakan dalam musik klasik eksperimental serta menjadi ciri khas dalam soundtrack film fiksi ilmiah dan horor, terutama untuk menggambarkan suasana luar angkasa atau dunia asing.
Theremin juga memberi pengaruh besar pada perkembangan alat musik elektronik modern. Instrumen ini menginspirasi Robert Moog dalam pengembangan synthesizer, yang kini menjadi bagian penting dalam musik kontemporer.
Hingga kini, theremin masih diproduksi dan dimainkan, baik dalam bentuk klasik maupun versi modern. Meski tergolong niche, alat musik ini tetap memikat musisi dan penikmat musik sebagai simbol unik perpaduan sains dan seni yang bertahan hampir satu abad. (*)
