KETIK, SUMENEP – Bedah buku yang digelar oleh IAA Pusat bekerja sama dengan Kemenag Sumenep berlangsung meriah dan sukses. Acara ini diikuti antusias oleh berbagai peserta, termasuk ASN di bawah naungan Kemenag Sumenep serta alumni Pondok Pesantren Annuqayah yang tergabung dalam IAA.
Diskusi dimoderatori oleh Dr. Warits dan menghadirkan sejumlah narasumber, antara lain KH. Abdul Wasid, M.Pd, Kepala Kemenag Sumenep; Dr. KH. Moh. Hosnan, M.Pd, Rektor Universitas Annuqayah Guluk-Guluk; serta KM Khalqi Kr, intelektual muda NU.
Sementara itu, keynote speaker, Dr. H. Akhmad Sruji Bachtiar, M.Pd, Kepala Kanwil Kemenag Jawa Timur, hadir langsung di Aula Kemenag Sumenep untuk memberikan paparan utama.
Kiai Abdul Wasid memuji sosok Muhammad Muslim sebagai kader muda NU yang serba bisa. Ia menekankan, Muhammad Muslim rela mewakafkan sebagian waktunya untuk berkhidmat kepada para guru, organisasi NU, serta umat.
“Pak Muslim itu adalah Sang Inovator, sehingga lahirlah gagasan-gagasan cemerlang yang mewarnai kebijakannya sebagai seorang Santri Birokrat. Kemudian selain inovator, Pak Muslim itu tidak gila hormat tapi tetap dihormati. Ketiga, Pak Muslim orangnya adalah pendirian yang teguh dalam,” ujar Kepala Kemenag Sumenep menilai sosok Muhammad Muslim yang kini berperan sebagai Kepala Kemenag Kota Surabaya.
Sementara itu, Kepala Kemenag Jawa Timur, Dr. Akhmad Sruji Bachtiar, menilai Muhammad Muslim sebagai sosok luar biasa yang piawai memadukan jiwa kesantrian dengan jiwa birokrat.
Menariknya, para peserta ASN Kemenag Sumenep hadir dengan busana ala keraton, bertepatan dengan peringatan Hari Jadi Kabupaten Sumenep pada 31 Oktober.
