KETIK, PACITAN – Masalah Anak Tidak Sekolah (ATS) di Kabupaten Pacitan masih menjadi pekerjaan rumah yang belum terselesaikan hingga pertengahan tahun 2025.
Berdasarkan data dari Dinas Pendidikan (Dindik) Kabupaten Pacitan, tercatat masih ada ribuan anak yang berstatus tidak sekolah.
Kepala Dindik Pacitan, Budiyanto, mengungkapkan bahwa hingga saat ini baru 72 anak yang berhasil diajak kembali mengakses pendidikan, baik melalui jalur formal maupun nonformal.
“Belum kami lakukan rekonsiliasi data terakhir. Namun angka ATS belum mengalami penurunan signifikan,” ujar Budiyanto, Rabu, 9 Juli 2025.
Dari hasil verifikasi di lapangan, ditemukan bahwa alasan anak-anak tidak lagi bersekolah cukup beragam. Di antaranya:
- Terjadi data ganda, (masih bersekolah di lembaga formal, pondok pesantren)
- Pindah domisili, baik ke luar daerah, luar Jawa, bahkan luar negeri (bekerja, baik di dalam maupun luar kota)
- Menikah dini
- Mengalami disabilitas fisik atau mental
- Tidak diketahui keberadaannya
- Kendala biaya pendidikan
- Putus sekolah karena trauma, dibully, kecelakaan, atau masalah keluarga
Menurut Budiyanto, rendahnya kesadaran masyarakat terhadap pentingnya pendidikan turut menjadi penyebab utama tingginya angka ATS di Pacitan.
“Kami sudah menyebarkan data ATS hingga ke tingkat desa untuk mendapatkan umpan balik. Tujuannya, agar desa ikut mendorong anak-anak kembali melanjutkan sekolah,” terangnya.
Upaya mengatasi ATS dilakukan secara bertahap, termasuk lewat jalur pendidikan nonformal yang difasilitasi oleh Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat (PKBM).
Namun demikian, Dinas Pendidikan masih menunggu laporan lengkap dari pihak desa dan PKBM sebagai pelaksana teknis pendidikan kesetaraan.
“Untuk target penurunan ATS tahun ini belum kami tetapkan. Kami masih terus melakukan validasi data dari bawah,” tambah Budiyanto.
Beragam PKBM Siap Tampung Anak Tidak Sekolah di Pacitan
Budiyanto mengatakan, bagi masyarakat yang ingin kembali bersekolah, bisa dilakukan melalui dua jalur: formal dan nonformal.
Jalur nonformal dapat ditempuh melalui program Kejar Paket A, B, dan C yang diselenggarakan oleh PKBM di berbagai kecamatan.
Berikut daftar PKBM penyelenggara pendidikan kesetaraan di Kabupaten Pacitan:
Kecamatan Ngadirojo
- PKBM Mawar Ngadirojo, Dusun Bodag, Desa Sidomulyo
Kecamatan Tulakan
- PKBM Darma Wiyata, Dusun Bungur
- PKBM Maju Lancar, Dusun Krajan, Desa Wonoanti
Kecamatan Arjosari
- PKBM Darul Huda, Desa Temon
- PKBM Karunia Nubuwwah, Dusun Caruban, Desa Gembong
- PKBM Mekar Melati, Dusun Dembo, Desa Mlati
Kecamatan Tegalombo
- PKBM Kasih, Dusun Krajan, Desa Kasihan
- PKBM Mandiri Cerdas, Dusun Jajar, Desa Ngreco
Kecamatan Kebonagung
- PKBM Maju Asri, Dusun Sanggrahan, Desa Sanggrahan
Kecamatan Nawangan
- PKBM Nawangsari, Desa Sempu
- PKBM Tunas Bangsa, Jl. Jend. Sudirman, Desa Pakisbaru
Kecamatan Sudimoro
- PKBM Nilam Sari, Desa Sukorejo
Kecamatan Punung
- PKBM Nurul Iman, Desa Mendolo Lor
- PKBM Wiyata Harapan Nusantara, Desa Gondosari
Kecamatan Bandar
- PKBM Giri Laksito, Dusun Jambu, Desa Jeruk
Kecamatan Pringkuku
- PKBM Sasono Mulyo, Desa Dersono
Kecamatan Pacitan (Perkotaan)
- PKBM Sedyo Langgeng, Jl. MT. Haryono 45, Kelurahan Sidoharjo
- PKBM Sidomaju, Desa Bolosingo
Kecamatan Donorojo
- PKBM Wirati, Desa Kalak. (*)