KETIK, SORONG – Polemik Bandara privat milik PT. IMIP Morowali menjadi isu nasional saat kunjungan Menteri Pertahanan Sjafrie Sjamsoeddin ke perusahaan tersebut beberapa hari lalu di Morowali, Sulawesi Tengah.
Menteri Pertahanan Sjafrie Sjamsoeddin menyoroti adanya bandara di Indonesia yang tidak memiliki perangkat negara. Sjafrie menyebut hal ini sebagai sebuah anomali.
"Ini merupakan hal yang anomali, di dalam negara Kesatuan Republik Indonesia, kita harus menegakkan regulasi, tapi ternyata masih terdapat celah-celah yang merupakan kerawanan terhadap kedaulatan ekonomi bahkan juga bisa berpengaruh kepada stabilitas nasional," kata Menhan Sjafrie saat berkunjung ke Morowali, Sulawesi Tengah pada Kamis, 20 November 2025.
Menanggapi hal tersebut, peneliti BRIN Ismail Rumadan mengatakan, keberadaan Bandara PT. IMIP Morowali merupakan bukti konkrit bentuk penghianatan terhadap kadaulatan Negara Kesatuan Republik Indonesia yang dilakukan rezim pemerintahan Joko Widodo.
Presiden Prabowo Subianto diminta segera menutup bandara tersebut dan menindak oknum pemerintahan terutama mereka yang berkuasa pada masa pemerintahan Jokowi.
"Oknum-oknum di balik itu, mereka harus ditindak tegas, baik terhadap perusahaan, yang mengijinkan harus diusut tuntas pihak-pihak yang ada dibalik kebijakan illegal tersebut harus ditindak tegas," ujar Ismail Rumadan. Kamis, 27 November 2025.
Peneliti BRIN itu menyebut Bandara PT. IMIP Morowali itu harus segera ditutup karena terindikasi melakukan aktivitas-aktivitas ilegal.
"Jangan sampai pemerintah Prabowo mentoleransi bentuk penghianatan terhadap kedaulatan seperti ini, sebab negara Indonesia bisa diinjak-injak dan tidak ada harga dirinya di mata pengusaha asing yang melakukan aktivitas pertambangan di sana," pungkas Ismail. (*)
