Awal Musim Hujan, Dua Kecamatan di Gresik Terendam

Ribuan Rumah Kebanjiran, Ratusan Hektare Sawah Terancam Gagal Tanam

21 November 2025 22:25 21 Nov 2025 22:25

Thumbnail Awal Musim Hujan, Dua Kecamatan di Gresik Terendam
Bagi anak anak banjir bukanlah musibah tapi malah sebaliknya menjadi wahana wisata gratis yang menyenangkan di Gresik, 21 November 2025. (Foto : Sutejo, RC/Ketik.com)

KETIK, GRESIK – Awal musim hujan 2025 menjadi cobaan berat bagi warga di dua kecamatan sekaligus Kabupaten Gresik. Setelah Balongpanggang dilanda banjir sejak Jumat pagi (21/11/2025), wilayah Kecamatan Benjeng menyusul tak lama kemudian.

Ribuan rumah kini terendam, akses jalan rusak, dan ratusan hektare lahan pertanian terancam gagal tanam. Kondisi ini juga sudah dilaporkan kepada Bupati, Wakil Bupati Gresik ini menggambarkan situasi yang makin memprihatinkan.

Banjir yang melanda wilayah selatan dan barat Gresik itu disebabkan hujan lebat yang mengguyur kabupaten tetangga seperti Bojonegoro, Jombang, Lamongan, dan Mojokerto pada 20 November 2025.

Luberan Kali Lamong serta anak sungainya mulai memasuki wilayah Gresik pada Jumat pagi (21/11/2025) sekitar pukul 06.30 WIB. Sejak itu, genangan makin meluas dan beberapa desa tak lagi mampu menahan laju air.

Menurut Nur Sehat Kasi Trantib Kecamatan Balongpanggang, di wilayahnya, enam desa terkena dampak langsung. Meski tidak ada korban jiwa, kerusakan yang terjadi cukup signifikan. Debit air dilaporkan terus meningkat hingga pukul 08.30 WIB (21/11/2025).

Desa Wotansari menjadi salah satu wilayah terparah, dengan ketinggian air 10–30 cm yang merendam 33 rumah, 12 hektare sawah, serta merusak 1.130 meter jalan desa.

Desa Karang Semanding dan Desa Pucung juga tergenang dengan ketinggian 10–20 cm, merusak total 35 hektare sawah dan ratusan meter jalan lingkungan serta poros desa.

Di Desa Sekarputih, 10 rumah, 20 hektare sawah, serta hampir 750 meter jalan mengalami kerusakan akibat banjir.

Desa Banjaragung melaporkan 6 rumah terendam, 20 hektare sawah, dan 650 meter jalan lingkungan terputus karena genangan 20–30 cm.

Foto Langganan banjir tahunan, Dusun Ngablak Desa  Kedung Rukem tergenang air luapan Kali Lamong. (Foto : TRC for Ketik.com)Langganan banjir tahunan, Dusun Ngablak Desa Kedung Rukem tergenang air luapan Kali Lamong. (Foto : TRC for Ketik.com)

Sementara itu, Desa Dapet mencatat 18 rumah, 17 hektare sawah, dan 540 meter jalan lingkungan ikut rusak diterjang banjir setinggi 10–30 cm.

Kerugian terbesar diperkirakan berasal dari sektor pertanian, karena puluhan hektare sawah yang seharusnya memasuki masa tanam kini tergenang dan terancam gagal produksi.

Sementara itu Camat Benjeng Nurul Fuad, menyampaikan, banjir semakin membesar menjelang sore. Dari laporan resmi pukul 17.39 WIB, air luapan Kali Lamong terus naik dan memperluas genangan. Meski belum ada warga yang mengungsi, kondisi rumah dan fasilitas umum sangat memprihatinkan.

Desa Sedapurklagen menjadi lokasi yang paling terdampak. Genangan setinggi 20–50 cm merendam 120 rumah, 70 hektare sawah, serta menutup akses 2.000 meter jalan poros desa dan 3.000 meter jalan lingkungan. Tiga fasilitas umum, SDN Sedapurklagen, Pustu, dan Balai Desa, ikut digenangi air.

Di Desa Deliksumber, kondisi tak jauh berbeda. Sekitar 280 rumah, 98 hektare sawah, 6.000 meter jalan, serta fasilitas umum seperti SD 99 Gresik, TK Dharma Wanita, dan Pustu terendam air setinggi 10–50 cm.

Desa Kedungrukem, yang berada dekat aliran Kali Lamong, dilaporkan banjir setinggi 20–100 cm. Sebanyak 324 rumah, 44 hektare sawah, 400 meter jalan raya, dan ribuan meter jalan lingkungan terendam. Bahkan, empat tempat ibadah, dua lembaga pendidikan, dan area makam ikut digenangi.

Terakhir, Desa Munggugianti mencatat genangan 20–50 cm yang merendam 32 rumah, 35 hektare sawah, serta lebih dari 1.500 meter jaringan jalan desa dan jalan raya. Fasilitas umum termasuk tempat ibadah juga terdampak.

Muspika Benjeng bergerak cepat, Forkopimcam turun langsung ke lokasi banjir sejak pagi untuk memastikan keselamatan warga. Setiap desa telah mendirikan pos siaga banjir dan melakukan pendataan kerusakan secara berkala. Laporan awal langsung dikirim ke Bupati Gresik sebagai prioritas pertama.

Foto Nur Sehat Kasi Trantib Balongpanggang (kiri) bersama tim selalu siap siaga saat bencana banjir melanda wilayahnya. (Foto : TRC for Ketik.com)Nur Sehat Kasi Trantib Balongpanggang (kiri) bersama tim selalu siap siaga saat bencana banjir melanda wilayahnya. (Foto : TRC for Ketik.com)

Di Balongpanggang, perangkat desa dan kecamatan juga melakukan pendataan, memberi peringatan dini, serta berkoordinasi dengan BPBD dan dinas terkait untuk memastikan bantuan dapat segera diarahkan bila banjir meningkat.

Dari keseluruhan laporan dua kecamatan tersebut, total lebih dari 1.500 rumah terendam dan lebih dari 350 hektare sawah tergenang pada hari pertama banjir. Kondisi debit air di Kali Lamong dilaporkan masih meningkat dan potensi banjir susulan sangat besar jika hujan di wilayah hulu kembali turun.

Warga berharap uluran tangan pemerintah kabupaten. Di tengah tekanan ekonomi dan ancaman gagal tanam, mereka berharap adanya solusi cepat, baik dalam penanganan darurat maupun rencana jangka panjang untuk mengatasi banjir tahunan Kali Lamong.

Sambil menunggu perkembangan berikutnya, dua kecamatan ini kini siaga penuh menghadapi kemungkinan terburuk, sembari berharap air segera surut dan aktivitas warga dapat kembali berjalan normal. (*)

Tombol Google News

Tags:

Banjir Tahunan Banjir Kali Lamong Banjir Benjeng Banjir Balongpanggang Banjir Gresik