KETIK, SORONG – Anggota DPR RI Fraksi Partai Gerindra, Ir. H. T.A. Khalid, menyampaikan apresiasi kepada Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia atas sikap terbuka dan permintaan maafnya terkait keterlambatan pemulihan jaringan listrik di Aceh pascabencana banjir bandang dan longsor. Menurut Khalid, tindakan tersebut menunjukkan kepemimpinan yang bertanggung jawab dan sensitif terhadap beban masyarakat.
Melalui unggahan di media sosial, Khalid menilai penjelasan Menteri Bahlil mengenai progres penanganan kelistrikan menjadi bentuk transparansi pemerintah kepada publik. “Pak Menteri Bahlil menunjukkan jiwa besar dengan meminta maaf, padahal tim sudah bekerja sangat keras. Ini menunjukkan kepemimpinan yang memahami beban rakyat,” ujarnya, merujuk laporan Bahlil kepada Presiden Prabowo Subianto pada 7 Desember 2025.
PT PLN (Persero) melaporkan bahwa pemulihan jaringan telah menjangkau sekitar 1,7 juta pelanggan di empat wilayah utama—Bener Meriah, Aceh Tengah, Aceh Tamiang, dan Gayo Lues. Dari 9.669 gardu distribusi, sebanyak 6.844 unit telah kembali beroperasi, dengan pasokan mencapai 173 MW. Khalid menilai capaian tersebut signifikan mengingat kerusakan infrastruktur dan kondisi geografis yang berat.
Saat meninjau langsung sejumlah gardu induk, termasuk di Bener Meriah, Khalid mengapresiasi kerja keras para teknisi PLN yang disebut bekerja nyaris tanpa henti. “Mereka tidur di tenda, bekerja 24 jam, bahkan menggunakan dukungan helikopter TNI untuk membawa material ke daerah pegunungan,” ucapnya, Selasa 9 Desember 2025.
Ia menegaskan bahwa dedikasi petugas PLN menjadi bukti komitmen kuat dalam memulihkan layanan publik. Kolaborasi lintas sektor juga disebut berperan besar dalam percepatan pemulihan. TNI dan Polri membantu pembangunan tower darurat ERS di jalur Bireuen–Arun, sementara BNPB dan pemerintah daerah memastikan dukungan logistik selama proses pemulihan.
“Ini gotong royong yang nyata. Aceh bangkit dengan sinergi nasional,” kata Khalid, yang mewakili Dapil Aceh II di Komisi IV DPR RI.
Khalid juga memuji langkah PLN Icon Plus yang menyediakan listrik dan internet gratis di 161 posko pengungsian. Ia menyebut layanan tersebut membantu masyarakat tetap mendapat akses informasi, belajar daring, dan berkomunikasi dengan keluarga. “Dalam situasi bencana, hal-hal sederhana seperti ini sangat membantu meringankan beban psikologis warga,” ujarnya.
Terkait sikap Menteri Bahlil yang menyampaikan permohonan maaf kepada publik, Khalid menilai hal itu sebagai bentuk kerendahan hati sekaligus tanggung jawab moral. “Laporan 93 persen itu bukan sekadar angka, tetapi hasil perjuangan lapangan yang sangat berat,” tegasnya. Ia menambahkan bahwa Presiden Prabowo telah memerintahkan pemulihan penuh hingga mencapai 100 persen.
Mengenai hak pelanggan, Khalid memastikan PLN tengah menyiapkan mekanisme kompensasi sesuai Peraturan Menteri ESDM Nomor 2 Tahun 2025, termasuk diskon tagihan dan pembebasan pembayaran satu bulan bagi pelanggan di wilayah yang mengalami pemadaman total. “Tidak boleh ada masyarakat yang dirugikan. Ini komitmen untuk memastikan keadilan,” katanya.
Ke depan, Khalid mendorong peningkatan investasi dalam penguatan jaringan kelistrikan terutama di wilayah rawan bencana. Ia menyebut kebutuhan anggaran Rp 20–30 triliun untuk pengembangan smart grid dan penguatan infrastruktur tahan cuaca ekstrem, sebagai bagian dari visi Indonesia Emas 2045.
Menutup keterangannya, Khalid mengajak masyarakat Aceh untuk tetap bersabar dan mendukung upaya para petugas di lapangan. “Doa dan pengertian masyarakat adalah energi terbesar bagi tim. Aceh hebat, Indonesia kuat. Semua akan pulih,” pungkasnya.
