KETIK, SURABAYA – Israel menerima jenazah seorang prajurit yang ditahan di Gaza setelah lebih dari satu dekade pada tahun 2014.
Prajurit tersebut tewas dalam penyergapan oleh pejuang Hamas selama serangan darat besar terakhir di wilayah kantong Palestina itu.
Dilansir dari Al Jazeera, pada Minggu, 9 November 2025, Kantor Perdana Menteri Benjamin Netanyahu menyatakan bahwa jenazah akan diserahkan oleh International Committee of the Red Cross (ICRC) kepada pasukan Israel di Gaza, setelah Hamas menyerahkannya kepada organisasi tersebut.
Netanyahu menyebut peristiwa ini sebagai momen yang penuh duka.
“Menahan jenazahnya begitu lama telah menyebabkan penderitaan besar bagi keluarganya, yang kini akhirnya dapat memberinya pemakaman Yahudi,” ujarnya dalam rapat kabinet mingguan.
Ia menambahkan, “Letnan Hadar Goldin gugur dalam pertempuran heroik selama Operasi Protective Edge.”
Sayap militer Hamas, Brigade Qassam, mengatakan jenazah Goldin ditemukan pada Sabtu, 8 November 2025, di sebuah terowongan di kamp pengungsi Yebna, Rafah, Gaza selatan.
Goldin tewas pada 1 Agustus 2014, hanya dua jam setelah gencatan senjata diberlakukan yang menandai berakhirnya perang antara Israel dan Hamas tahun itu.
Ia merupakan bagian dari unit Israel yang ditugaskan untuk menemukan dan menghancurkan terowongan Hamas.
Tentara Israel lainnya, Oron Shaul, juga tewas dalam perang tersebut dan jenazahnya telah dikembalikan pada awal tahun ini.
Saat ini, empat korban yang telah meninggal di Gaza masih menunggu kepulangan berdasarkan ketentuan gencatan senjata yang dimulai bulan lalu.
Sejauh ini, Hamas telah membebaskan 20 tawanan hidup dan menyerahkan 24 jenazah.
Sebagai bagian dari kesepakatan, setiap jenazah warga Israel yang dikembalikan akan diimbangi dengan pelepasan 15 jenazah warga Palestina oleh Israel.
Direktur kedokteran forensik di Kompleks Medis Nasser, Kota Khan Younis, Gaza selatan, Ahmed Dheir, mengatakan bahwa hingga kini sudah ada 300 jenazah yang dikembalikan dan 89 di antaranya telah berhasil diidentifikasi.
