KETIK, SIDOARJO – Fakultas Vokasi Universitas Airlangga (Unair) melalui Program Studi D4 Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) serta D3 Keperawatan berikan pelatihan Sigap Tanggap Darurat Bencana di Pondok Pesantren Jabal Noer Sidoarjo. Program ini bertujuan membentuk kader santriwan dan santriwati yang siap menjadi tim tanggap darurat internal pesantren.
"Kami melakukan pelatihan ini di Pondok Pesantren Jabal Noer yang berdiri sejak 1999 yang dibangun di atas kondisi tanah lunak membuat pesantren ini termasuk kawasan rawan gempa," ucap Ketua Tim Pelaksana dari Prodi D4 K3 Unair, Indah Lutfiya, Selasa, 2 September 2025.
Selain itu, kondisi usia bangunan yang sudah mencapai seperempat abad semakin meningkatkan kerentanan struktur gedung. "Apabila bencana terjadi, ribuan santri berusia belasan tahun menjadi kelompok paling rentan," jelas Lutfiya.
Lutfiyah menjelaskan, santri usia 13 sampai18 tahun umumnya belum memahami prosedur evakuasi maupun pertolongan pertama. "Pelatihan ini melibatkan 26 kader yang terdiri dari santri, santriwati, dan tim keamanan," ungkapnya.
Dalam program ini, santri mendapatkan pelatihan langsung dari Palang Merah Indonesia (PMI) Surabaya terkait resusitasi jantung paru (RJP), cara menghentikan perdarahan, membalut luka, hingga menolong korban pingsan dan sesak napas. Mereka juga dibekali praktik penggunaan alat P3K seperti tandu darurat, kursi roda lipat, hingga penggunaan alat pemadam ringan (Apar).
Simulasi evakuasi bencana yang dipandu oleh Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Jawa Timur menunjukkan bahwa kader sigap mengarahkan jalur evakuasi, menggendong teman yang berpura-pura pingsan, hingga memberikan pertolongan di titik aman.
"Sehingga pelatihan ini bisa memberikan edukasi kepada santri bagaimana menyelamatkan teman atau orang lain ditengah bencana," tuturnya.
Sementara itu, pengasuh pesantren, Ustadzah Hilmatul Azza Tsaniyati, menyampaikan apresiasi atas kegiatan ini dan berharap ilmu yang diperoleh dapat terus diterapkan dalam kehidupan sehari-hari. "Dengan terbentuknya Kader Sigap, pesantren kini memiliki tim internal tanggap darurat yang siap melindungi diri dan orang lain dalam menghadapi bencana," ungkapnya. (*)