KETIK, SURABAYA – Ada yang berbeda di sejumlah pepohonan yang berjajar pada sebagian trotoar-trotoar di Kota Surabaya beberapa hari terakhir ini.
Tampak berbagai warna Bunga Tabebuya mulai bermekaran di sejumlah ruas jalan Kota Surabaya pada Selasa siang, 29 Juli 2025. Di antaranya di Jalan Blauran, Jalan Tunjungan, Jalan Gubernur Suryo, Jalan Ahmad Yani, Jalan Kusuma Bangsa dan titik jalan lainnya.
Tentu, pemandangan tersebut membuat cuaca terik di Kota Pahlawan menjadi lebih indah, seolah menyejukkan di tengah hiruk-pikuk dan lalu lalang masyarakat ditambah bisingnya kendaraan di jalanan.
Terdapat berbagai macam warna Bunga Tabebuya bermekaran, seperti merah muda, putih, dan kuning. Tak sedikit bunga-bunga itu berguguran tertiup angin, namun justru menciptakan suasana lebih indah dipandang mata.
Kata orang-orang, vibesnya lebih mirip di Jepang yang terkenal dengan Bunga Sakuranya. Tak berlebihan memang, sebab Bunga Tabebuya yang merupakan bunga asli Brasil tersebut dikenal sebagai Sakuranya Indonesia.
Bermekerannya pun tidak lama. Setiap Tabebuya bermekaran maka itu menandakan di Surabaya mulai berganti musim, dari hujan ke kemarau.
Kendati sudah ditanam sejak beberapa tahun dan rutin bermekaran setiap tahunnnya, sangat sayang jika dilewatkan. Apalagi jika kita sampai tak mengambil gambar foto atau video, kemudian mengunggahnya di media sosial. Harus menunggu pergantian musim tahun depan apabila terlewatkan.
Jalan Gubernur Suryo pada Selasa siang, 29 Juli 2025, menyajikan pemandangan spektakuler Bunga Tabebuya yang menarik perhatian banyak mata. (Rina/Ketik)
Seperti dikatakan Sari, warga Kupang Krajan yang sedang duduk santai di Taman Apsari Jalan Gubernur Suryo. Menurut dia, meski Tabebuya mekar tiap tahunnya, tapi untuk sekadar berselfie tak akan dilewatkannya.
"Bunganya cantik, terutama kalau pas daunnya berjatuhan. Kalau difoto atau video pasti estetik. Apalagi kalau sore nenjelang malam, pasti suasananya syahdu," ucap ibu satu anak tersebut.
Sari yang saat itu bersama sang suami, Mat Rio, sedang duduk-duduk santai sembari menunggu anak semata wayangnya pulang sekolah yang lokasinya persis di samping Taman Apsari.
Di sekitar taman juga terdapat salah seorang siswa SDN Kaliasin I yang saat itu baru pulang dan menunggu jemputan. Rafa Sabia namanya, siswi kelas 2.
"Aku suka bunga yang warna merah muda kak, soalnya cantik dan lucu” kata Rafa.
Hal senada juga disampaikan oleh warga lainnya, Muhammad Faizal, yang menilai bahwa Bunga Tabebuya memberi kesan estetik layaknya suasana di Jepang.
“Bagus seperti di Jepang. Terbukti bisa bikin suasana nggak panas dan justru mempercantik kota,” ujar dia.
Sejumlah mobil melintas di Jalan Blauran Surabaya yang di trotoarnya terdapat Pohon Tabebuya sedang bermekaran pada Selasa siang, 29 Juli 2025. (Rina/Ketik)
Di sisi lain, Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) Surabaya menyampaikan bahwa Bunga Tabebuya mulai bermekaran di sejumlah ruas jalan kota.
Informasi itu disampaikan melalui akun Instagram resmi Diskominfo Kota Surabaya, @surabaya, yang diunggah pada Sabtu, 26 Juli 2025.
“Bunga Tabebuya di jalanan mulai bermekaran, tanda bahwa musim akan berganti,” tulis Diskominfo dalam unggahan tersebut. (*)