KETIK, HALMAHERA SELATAN – Universitas Nurul Hasan (UNSAN) Bacan mulai menegaskan arah pengembangannya sebagai kampus berbasis agromaritim. Orientasi ini ditujukan untuk memperkuat kemandirian pangan daerah sekaligus meningkatkan nilai tambah komoditas melalui hilirisasi.
Hal itu disampaikan Rektor UNSAN Bacan, Yudhi Eka Prasetia, usai pelaksanaan Rapat Senat Terbuka Luar Biasa Wisuda Sarjana S-1 dan Diploma D-III angkatan pertama, yang berlangsung di Aula Kantor Bupati Kabupaten Halmahera Selatan, Sabtu, 13 Desember 2025.
Menurut Yudhi, prinsip dasar agromaritim bertumpu pada dua hal utama. Pertama, membangun kemandirian pangan. Kedua, meningkatkan nilai tambah komoditas melalui pengolahan lanjutan atau hilirisasi.
“Agromaritim itu intinya ada dua. Bagaimana kita mandiri pangan, dan bagaimana komoditas kita punya nilai tambah lewat hilirisasi,” kata Yudhi.
Ia menegaskan, kampus tidak boleh berdiri sendiri. UNSAN harus menjadi jembatan pengetahuan yang menghubungkan pemerintah daerah dengan masyarakat petani dan nelayan.
“Peran kampus itu menjembatani pemerintah dengan masyarakat, khususnya petani dan nelayan. Dari situlah kebijakan dan praktik di lapangan bisa saling terhubung,” ujarnya.
Sebagai kampus agromaritim, seluruh kajian dan penelitian UNSAN ke depan akan diarahkan pada potensi unggulan daerah. Proses ini, kata Yudhi, diawali dengan pemetaan kawasan dan wilayah potensial.
UNSAN bahkan telah bekerja sama dengan Institut Pertanian Bogor (IPB) untuk menentukan fokus komoditas yang akan dikembangkan.
“Pemetaan sudah kami lakukan bersama IPB. Kita tentukan fokus komoditas unggulan, seperti pala, cengkeh, kelapa, dan tanaman hortikultura untuk sektor perkebunan,” jelasnya.
Sementara untuk sektor kelautan dan perikanan, UNSAN memprioritaskan pengembangan udang, rumput laut, dan ikan.
“Komoditasnya sudah ada. Tinggal kita arahkan mau dikembangkan seperti apa dan untuk kebutuhan apa,” tambah Yudhi.
Yudhi menekankan, target utama pengembangan agromaritim adalah keberlanjutan rantai pasok. Komoditas unggulan harus terus tersedia, dari hulu hingga hilir.
Karena itu, pengembangannya akan menggunakan konsep kawasan agar lebih terpadu dan efektif.
“Misalnya Kecamatan Kepulauan Joronga kita arahkan sebagai sentra perikanan, khususnya budidaya dan hilirisasi rumput laut. Bacan Timur kita dorong sebagai kawasan hortikultura,” paparnya.
Dengan pendekatan kawasan, proses produksi, pengolahan, hingga pemasaran bisa dirancang lebih terstruktur.
Untuk pemasaran, UNSAN membuka ruang kolaborasi dengan berbagai pihak, termasuk koperasi dan badan usaha milik daerah.
“Pemasarannya bisa lewat koperasi Merah Putih, perusahaan daerah, atau skema lain yang menguntungkan masyarakat,” ucap Yudhi.
Ia berharap, orientasi baru UNSAN sebagai kampus agromaritim dapat memberi dampak langsung bagi pembangunan ekonomi daerah, sekaligus menjadikan kampus sebagai pusat solusi berbasis riset untuk Halmahera Selatan.
