KETIK, PEMALANG – Warga Desa Ujunggede, Kecamatan Ampelgading, Kabupaten Pemalang, mengeluhkan kondisi jalan yang baru saja diaspal namun sudah mengalami kerusakan. Padahal, pekerjaan pengaspalan baru selesai sekitar empat hari lalu. Kini, permukaan jalan terlihat empuk, tidak padat, dan di beberapa titik aspalnya sudah mulai mengelupas.
“Aspalnya empuk mirip jenang, ini sudah rusak,” ujar seorang ibu rumah tangga yang enggan disebutkan namanya, sambil menunjuk bagian jalan yang rusak, Senin 20 Oktober 2025.
Warga lainnya, Indri, menuturkan bahwa proyek pengaspalan tersebut merupakan aspirasi dari anggota dewan dan dikerjakan oleh pemborong bernama Didi. Namun, ia menyoroti pelaksanaan proyek yang dinilai tidak transparan.
“Papan informasi proyek waktu itu belum dipasang. Sisa aspalnya malah dibuat ngaspal halaman Pasar Ujunggede. Emang boleh ya, kan tidak sesuai lokus,” ungkapnya.
Pantauan Ketik.com, kondisi jalan yang baru dikerjakan sudah tampak tidak rapi. Di beberapa titik terlihat rumput mulai tumbuh di sela-sela aspal. Papan informasi proyek juga hanya diikat pada tiang listrik, bukan dipasang secara permanen.
Papan Informasi Proyek diikat bersama tiang listrik, Senin, 20 Oktober 2025 (Foto: Slamet/Ketik.com)
Dalam papan informasi yang tertera, proyek pengaspalan jalan di Gang Irawan RW 07 Desa Ujunggede menggunakan anggaran Bantuan Keuangan Khusus (BKK) Desa dari Pemerintah Kabupaten Pemalang senilai Rp125 juta ditambah swadaya masyarakat Rp1,1 juta. Volume pekerjaan tercatat 484,5 meter persegi.
Menanggapi hal tersebut, Kepala Desa Ujunggede, Gunawan, membenarkan bahwa proyek pengaspalan itu merupakan aspirasi dari anggota DPRD Pemalang, Bambang, dari Fraksi PDI Perjuangan.
“Nanti saya sampaikan ke Mas Bambang dan pemborongnya untuk segera memperbaiki jalan yang rusak,” ujarnya.
Warga berharap pihak terkait segera memperbaiki jalan tersebut agar tidak menimbulkan kerusakan yang lebih parah dan memastikan pengerjaan sesuai dengan spesifikasi teknis yang telah ditetapkan.