Wali Kota Malang Takziah ke Korban Hanyut di Selokan, Gratiskan Biaya Pendidikan Sang Cucu

31 Oktober 2025 14:19 31 Okt 2025 14:19

Thumbnail Wali Kota Malang Takziah ke Korban Hanyut di Selokan, Gratiskan Biaya Pendidikan Sang Cucu
Wali Kota dan Wawali Kota Malang saat takziah ke kediaman Ibu Gutik, korban hanyut di selokan. (Foto: Prokompim Kota Malang)

KETIK, MALANG – Wali Kota Malang, Wahyu Hidayat takziah ke kediaman Gutik (64), korban hanyut di selokan Jalan Sunandar Priyo Sudarmo, Blimbing Kota Malang.

Dalam kunjungan di rumah duka, Wahyu menginstruksikan kepada Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) untuk menggratiskan biaya pendidikan cucu dari korban. 

Gutik ditemukan meninggal dunia usai hanyut selama 2,5 jam pada 30 Oktober 2025 malam. Ia tinggal di Kelurahan Purwantoro, Blimbing, bersama cucunya yang masih duduk di bangku SMP. 

"Ibu dari cucunya ini berada di Kalimantan. Saya dan Mas Wawali Kota Malang sudah memberi bantuan. Kemudian karena cucunya masih kelas 2 SMP, saya minta untuk membebaskan biaya pendidikan sampai lulus," ujar Wahyu, Jumat 31 Oktober 2025.

Atas peristiwa tersebut, Wahyu juga meminta Kepala DPUPRPKP Kota Malang untuk bersurat kepada pemerintah pusat sebab jalan dan saluran tersebut merupakan kewenangan pusat. Wahyu juga meminta agar masyarakat berhati-hati selama berkendara pada waktu hujan. 

"Kemarin hujan sangat tinggi, air meluber jadi nggak kelihatan saluran tersebut. Kami berharap ada antisipasi, pengaman, apabila air meluber lagi tidak terjadi hal-hal yang tidak kita inginkan," jelasnya. 

Slamet, tetangga korban menjelaskan sebelum kejadian, Ibu Gutik diketahui menepi untuk mempersilakan ambulans lewat. Namun akibat kondisi hujan dan banyak gorong-gorong terbuka, kejadian naas tersebut tak terhindarkan. 

"Itu kan gorong-gorongnya banyak yang terbuka, jadi yang tertutup cuma yang dilewati sepeda motor. Jadi mungkin aja kemarin pas hujannya deras, ketutup nggak kelihatan. Katanya ada ambulans lewat, lha Bu Gutik ini minggir akhirnya kecemplung," jelas Slamet. 

Selama hidupnya, Gutik bekerja serabutan dari rumah ke rumah sebagai buruh setrika baju. Ia hanya tinggal bersama cucu perempuan dan seorang menantunya. 

"Orangnya sangat baik, sama ponakan baik. Tetangga sini bilangnya juga baik. Sering ikut kegiatan kampung, tahlil rutin, PKK," tandasnya.(*)

Tombol Google News

Tags:

Wali Kota Malang takziyah Korban hanyut Gorong-gorong Selokan Terbuka Purwantoro Bantuan Pendidikan beasiswa