KETIK, MALANG – Wali Kota Malang, Wahyu Hidayat tengah menyiapkan skema untuk mengatasi kenaikan harga bahan pokok menjelang Natal 2025 dan Tahun Baru 2026 (Nataru).
Beberapa skema intervensi yang dipersiapkan mulai dari kerja sama antar daerah (KAD) dan juga Warung Tekan Inflasi (WTI). Wahyu menjelaskan menjelang Nataru, harga bahan pokok cenderung mengalami lonjakan.
"Kita akan rapat untuk melihat situasinya, nanti akan ada rekomendasi atau solusi untuk ketersediaannya, harga bahan pokok. Kemudian bagaimana kita akan mengintervensi terkait dengan harga, tapi kita lihat dulu bahan pokoknya," ujar Wahyu, Rabu 3 Desember 2025.
Wahyu bersama Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) Kota Malang telah melakukan peninjauan di pasar tradisional, retail modern dan juga distributor. Kenaikan harga justru tidak terjadi di distributor, melainkan di pasaran.
"Terkait kedatangan dari distributor ke pasar, memang mereka tidak terpengaruh terkait dengan Nataru. Tetapi dari pasar, pedagang pasar ini yang terpengaruh terkait dengan menaikkan harga tersebut," jelasnya.
Wahyu juga sedang menunggu masa panen beberapa komoditas bahan pokok sepetti cabai. Doharapkan pasca panen dapat sedikit meringankan beban masyarakat dalam menghadapi harga bahan pokok yang semakin melonjak.
"Cabai ini, selain menunggu panen, kita akan ada kerja sama antar daerah. Kita akan melihat daerah-daerah lain mana cabai yang murah. Kita akan beli. Kita akan ada pasar namanya Warung Tekan Inflasi," sebutnya.
Menurutnya KAD memberikan efek yang cukup baik salam menekan harga bahan pokok di pasar. Pemkot Malang akan membeli bahan pokok dari daerah lain untuk dijual dengan harga murah di Kota Malang.
"Kita tahu dari daerah tertentu yang agak murah, kita beli dan di sini juga kita tidak menaikkan harga karena ada subsidi dari APBD. Agar bisa memberikan dampak kepada harga bahan pokok yang lain supaya lebih murah," tegasnya.(*)
