KETIK, MALANG – Pemerintah Kota Malang mencari cara untuk dapat merealisasikan program 3 juta rumah dari Kementerian Perumahan. Pasalnya dibutuhkan kolaborasi antardaerah di Malang Raya untuk dapat merealisasikan program tersebut.
Wali Kota Malang, Wahyu Hidayat, menjelaskan kondisi perumahan di Kota Malang berbeda dengan dua daerah lainnya, yakni Kota Batu dan Kabupaten Malang. Salah satu yang mempengaruhi ialah harga tanah yang relatif lebih tinggi untuk kawasan perkotaan.
"Kota Malang ini harga tanah kan memang berbeda dengan di Kabupaten Malang. Ada standarisasi terkait dengan tipe-tipe rumah, tidak boleh melewati dari harga jual yang sudah ditetapkan oleh Kementerian Perumahan," ujar Wahyu, Selasa, 30 Desember 2025.
Wahyu tak memungkiri masih ada masyarakat yang berinvestasi dengan membangun rumah di Kota Malang. Aksesibilitas hingga fasilitas yang memadai di Kota Malang menjadi salah satu faktor pendorong.
Namun Wahyu telah menyampaikan kondisi Kota Malang kepada Menteri Perumahan agar program tersebut dapat mengikuti kondisi di setiap daerah. Terlebih realisasi program dapat berjalan maksimal apabila daerah di Malang Raya saling bersinergi.
"Walaupun memang target sudah ditetapkan, tetapi kami berikan alasan mereka memahami. Kondusifitas terkait dengan 3 juta rumah ini tidak lepas dari keharmonisan tiga daerah," katanya.
Menurutnya banyak ditemukan kondisi masyarakat yang bekerja di Kota Malang, namun bertempat tinggal di Kabupaten Malang ataupun Kota Batu. Untuk itu menurutnya konsep pengembangan perumahan tidak harus terpusat di Kota Malang, melainkan bisa tersebar di wilayah sekitar.
"Rumah yang dibeli di Kabupaten, itu rata-rata mereka cari penghasilannya di Kota Malang. Mereka mendapatkan fasilitas pendukung untuk bisa hidup di Kota Malang. Rumahnya silakan di Kabupaten Malang, tapi mereka bisa hidup berkembang dan lain-lainnya di Kota Malang," tutupnya. (*)
