KETIK, HALMAHERA SELATAN – Universitas Nurul Hasan (UNSAN) Bacan, Kabupaten Halmahera Selatan, menorehkan penanda penting dalam sejarah pendidikan tinggi lokal dengan menggelar Sidang Terbuka Wisuda Perdana Tahun Akademik 2025/2026, Sabtu, 13 Desember 2025.
Momentum ini meruoakan fase awal penguatan UNSAN sebagai perguruan tinggi yang dirancang untuk menjawab kebutuhan pembangunan daerah berbasis potensi lokal.
Sebanyak 72 mahasiswa dinyatakan lulus, namun 68 wisudawan dan wisudawati mengikuti prosesi wisuda perdana. Mereka berasal dari lima program studi, yakni Agribisnis (19 orang), Perikanan (8 orang), Kehutanan (18 orang), Pertambangan (9 orang), serta Teknologi Penangkapan Ikan (14 orang).
Para lulusan ini resmi dikukuhkan sebagai sarjana (S1) dan diploma (DIII) pertama UNSAN Bacan, menandai lahirnya hasil pendidikan tinggi perdana dari sistem akademik kampus tersebut.
Wisuda ini memiliki arti sosial dan strategis bagi Halmahera Selatan. UNSAN Bacan menjadi satu-satunya perguruan tinggi lokal yang memposisikan diri sebagai pusat pengembangan ilmu dan keterampilan berbasis potensi wilayah kepulauan.
Mayoritas mahasiswa berasal dari keluarga petani dan nelayan, menjadikan kampus ini sebagai sarana peningkatan kualitas hidup sekaligus jalur perubahan sosial bagi masyarakat pesisir.
Rektor UNSAN Bacan, Dr. Yudi Eka Prasetya, menyebut wisuda perdana ini sebagai kelahiran generasi awal yang disiapkan untuk mengabdi secara nyata.
“Sebanyak 68 lulusan ini merupakan angkatan pertama yang kami persiapkan untuk berkontribusi nyata dalam pembangunan, khususnya di Halmahera Selatan,” ujar Yudi.
Menurut Yudi, pendirian UNSAN merupakan perwujudan mandat konstitusional dalam mencerdaskan kehidupan bangsa melalui perluasan akses pendidikan tinggi, terutama bagi masyarakat dengan keterbatasan ekonomi, sebuah pendekatan pemerataan pendidikan yang selama ini menjadi tantangan kawasan timur Indonesia.
“UNSAN hadir agar putra-putri Halmahera Selatan, Maluku Utara, dan Indonesia Timur tidak tertinggal dalam memperoleh pendidikan tinggi. Melalui berbagai program beasiswa, kami berkomitmen berdiri bersama masyarakat,” katanya.
Sebagai perguruan tinggi di wilayah kepulauan dengan kekayaan sumber daya alam yang besar, UNSAN diarahkan menjadi institusi pencetak sumber daya manusia yang mampu mengelola potensi pertanian, kelautan, dan kehutanan secara berkelanjutan. Pendekatan ini sejalan dengan penguatan pendidikan berbasis riset dan kebutuhan daerah.
“Alhamdulillah, pada tahun 2025 UNSAN telah memperoleh akreditasi B dari Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi (BAN-PT), baik untuk institusi maupun program studi,” ungkap Yudi.
Ia juga mengajak seluruh elemen masyarakat Halmahera Selatan untuk menjadikan UNSAN Bacan sebagai pusat pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang relevan dengan sektor pertanian, kelautan, dan ekonomi masyarakat pesisir. Kampus diharapkan tumbuh sebagai ruang pembelajaran yang berpijak pada kebutuhan nyata masyarakat.
“Kita tidak hanya meluluskan mahasiswa, tetapi membekali mereka untuk menghadapi dunia nyata. Teruslah belajar, jangan takut mencoba hal baru, dan tetap berkontribusi untuk almamater,” pesannya kepada para wisudawan.
Ke depan, UNSAN Bacan menargetkan penguatan tata kelola institusi melalui peningkatan kualitas sumber daya dosen, termasuk program studi lanjut S2 dan S3, serta pengembangan fasilitas perkuliahan dan asrama mahasiswa. Langkah ini diharapkan memperkuat daya saing kampus dan kualitas layanan pendidikan.
“Kami berharap para lulusan menjadi duta UNSAN Bacan dan membawa semangat pendidikan tinggi demi masa depan Halmahera Selatan,” pungkasnya.
